Banyak Polisi saat CCTV Kasus Brigadir J di Duren Tiga Diganti, Ipda Munafri Ngaku Degdegan Dikira Ada Teroris

Kamis, 27 Oktober 2022 | 16:52 WIB
Banyak Polisi saat CCTV Kasus Brigadir J di Duren Tiga Diganti, Ipda Munafri Ngaku Degdegan Dikira Ada Teroris
Banyak Polisi saat CCTV Kasus Brigadir J di Duren Tiga Diganti, Ipda Munafri Ngaku Degdegan Dikira Ada Teroris. (Suara.com/Faqih Fathurrahman)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ipda Munafri Bahtiar sempat mengira ada aksi teroris di Kompleks Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan. Sebab menurutnya situasi ketika itu terlihat begitu tegang.

Hal ini diungkap Munafri saat bersaksi di sidang obstruction of justice terkait kasus pembunuhan berencana Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat untuk terdakwa Hendra Kurniawan dan Agus Nurpatria. Munafri menuturkan pada 9 Juli 2022 dia bersama Ipda Tomsher Christian Natal diperintahkan oleh atasannya Irfan Widyanto ke Kompleks Polri Duren Tiga.

Namun, Munafri mengklaim ketika itu tidak ikut masuk ke dalam Kompleks Polri Duren Tiga. Melainkan hanya menunggu di luar bersama Tomsher.

"Kami lama jenuh menunggu di luar, kami mulai resah ada apa sih di dalam kok banyak mobil keluar masuk, orang pakaian dinas pakaian preman, mobil Polres Jaksel, saya lihat itu ada apa. Jadi sangat menegangkan itu saya lihat," kata Munafri di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (27/10/2022).

Tersangka kasus obstruction of justice pembunuhan berencana Brigadir J ditunjukkan petugas saat saat proses pelimpahan berkas perkara tahap dua kasus di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (5/10/2022). [Suata.com/Alfian Winanto]
Tersangka kasus obstruction of justice pembunuhan berencana Brigadir J ditunjukkan petugas saat saat proses pelimpahan berkas perkara tahap dua kasus di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (5/10/2022). [Suata.com/Alfian Winanto]

Bahkan dalam suasana yang terlihat tegang itu, Munafri sempat mengira ada teroris.

"Saya merasa bertanya-tanya dalam hati, ada apa ini. Sampai saya berdua sama Thomser, "ada apa ya Ser ya di sini, Mungkin ada teroris atau apa ya," tuturnya.

Peran Irfan

Irfan merupakan anak buah Acay yang ditugaskan mengganti CCTV yang berada di sekitar rumah dinas Ferdy Sambo di Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan. Lokasi ini merupakan tempat di mana Yosua dibunuh.

Dia berkoordinasi dengan Agus Nurpatria eks Kaden A Biro Paminal Divisi Propam Polri terkait jumlah CCTV yang ada di lokasi.

Baca Juga: Sebut Hendra Cuma Diperintah Atasan, Henry Yoso: Siapa Berani Bantah Perintah Sambo Gitu Lho!

Dalam hal ini, Irfan mendapat perintah dari Agus untuk mengganti DVR CCTV yang berada di pos security dan di rumah eks Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan. Hal itu disampaikan jaksa ketika membacakan surat dakwaan Agus selaku terdakwa kasus obstruction of justice pembunuhan berencana Brigadir J.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI