IMS Sebut Tiga Hal Ini Jadi Tantangan Media Lokal di Indonesia

Kamis, 27 Oktober 2022 | 15:19 WIB
IMS Sebut Tiga Hal Ini Jadi Tantangan Media Lokal di Indonesia
Pemimpin Suara.com Suwarjono (kanan), Wakil Ketua Dewan Pers Agung Darmajaya (tengah) dan Perwakilan Lars Bestle (kiri) meresmikan agenda Local Media Support di Auditorium Perpusnas Jakarta pada Kamis (27/10/2022). [Suara.com/Chandra Iswinarno]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ada tiga tantangan besar yang dihadapi media lokal di Indonesia. Ketiga tantangan tersebut yakni keuangan, missinformasi dan disinformasi.

Hal tersebut diungkapkan perwakilan Indonesia Media Support (IMC), Lars Bestle saat menyampaikan pemaparan Global Context dalam Local Media Summit 2022.

Dalam kesempatan itu, Lars Bestle memaparkan perkembangan global di media dibandingkan dengan luar negeri.

Ia memaparkan keuangan menjadi tantangan untuk lantaran adanya krisis keuangan yang mengancam keselamatan jurnalis.

Baca Juga: Local Media Summit 2022 Jadi Pertemuan Akbar Pertama Media Lokal di Indonesia

Selain itu, masalah disinformasi dan missinformasi merupakan hal yang harus ditanggulangi IMS.

Kata Lars Bestle, Local Media Summit ini ternyata sudah dilakukan beberapa tahun lalu.

Ia mengaku sangat senang bisa bertemu dengan media lokal di indonesia, di sini ada perwakilan dari berbasis dari Jakarta.

"Saya terimakasih kepada Suara.com yang menjadi ujung tombak dalam acara ini dan perpus, dan pemerintahan Norwegia yang telah mensuport kita," katanya, Kamis (27/10/2022).

Menurutnya, kelanjutan media lokal sangat penting. Ia menyebut IMS yang berbasis di Denmark mendukung perkembangan media di berbagai negara.

Baca Juga: Wakil Ketua Dewan Pers Sebut Banyak Media yang Jadi Sampah: Berita Hanya Bikin Gaduh!

"IMS mendukung jurnalis berkualitas, kita juga mendukung mengenai keselamatan jurnalis, kami bekerjasama dengan aliansi, untuk keselamatan jurnalis," ungkapnya di hadapan ratusan peserta Local Media Summit 2022.

"Di Asia dan 7 negara lain kita kerjasama yang menghubungkan berbagai organisasi keselamatan jurnalis dan aliansi media, dan kita di Indonesia ini ada fokus terhadap keselamatan Jurnalis," paparnya.

Lebih lanjut, ia menyebut keberlanjutan media merupakan hal yang penting. Terkait keberlangsungan finansial, ia menyebut hal tersebut mempengaruhi peran dalam demokrasi, namun kini media dihadapkan dengan krisis global yang mengancam jurnalis di dunia.

Sementara itu, Saptini Darmaningrum yang merupakan perwakilan Beritajatim.com dalam kesempatan itu berbagi kisah medianya yang hingga belasan tahun mampu bertahan.

"Di Jatim kami mungkin dianggap besar karena sudah 16 tahun. Tetapi dengan susah payah kami menjadi besar, kami berusaha menggaji tidak telat, kami mulai dari modal Rp250 juta dengan 26 karyawan. Modal yang kami siapkan kami peruntukan untuk kantor, dan segala peralatan penunjang kerja," katanya.

Ia juga menyinggung Pandemi Covid-19 yang menjadi kendala bagi banyak media malah menjadi tantangan tersendiri bagi BeritaJatim.com. Ia bahkan menyebut saat pandemi dari 40 pegawai, Berita Jatim menambah pekerja menjadi 60 orang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI