Perlu diketahui, sejak kecil pencipta lagu Satu Nusa Satu Bangsa memang sudah menunjukkan kemampuannya dalam tarik suara. Selain itu, Liberty Manik juga pandai bermain kecapi.
Merkipun memiliki kelebihan dalam bidang seni, nyatanya Liberty Manik juga tak meninggalkan sekolah. Ia bahkan menuntaskan pendidikan dasarnya di Hollandsch Inlandsche School (HIS) di kampung halamannya.
Lalu melanjutkan sekolah keguruan di Hollandsche Indische Kweekschool (HIK) di Muntilan, Magelang. Tahun 1954, Liberty Manik mendapat beasiswa untuk belajar musik di Belanda.
Kemudian pada tahun 1959, ia kembali memperoleh beasiswa untuk menempuh pendidikan di Freie Universitat di Jerman dan lulus dengan meraih cum laude. Selanjutnya, 1967, Liberty Manik kembali ke Indonesia dan bermukim di Yogyakarta serta mengajar di Institut Seni Indonesia (ISI).
Karya Liberty Manik tidak hanya lagu Satu Nusa Satu Bangsa. Ia juga menerjemahkan 500-an Pustaha Batak ke dalam bahasa Jerman berjudul Batak-Handschriften.
Selain itu Manik juga mementaskan oratorium Mattheus Passion dan Weichnachtsoratorim karangan J.S. Bach di Yogyakarta tahun 1980-an. Demikian sedikit kisah tentang pencipta lagu Satu Nusa Satu Bangsa, Liberty Manik.
Hafalkan lirik lagu Satu Nusa Satu Bangsa di atas dan kumandangkan ketika upacara bendera besok Hari Sumpah Pemuda 2022.