Suara.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 dr. Reisa Broto Asmoro menegaskan bahwa dugaan vaksin Covid-19 bisa mengakibatkan gangguan ginjal akut pada anak tidak terbukti hingga saat ini.
Menurutnya, tidak ada bukti ilmiah yang menyebut kalau gangguan ginjal akut pada anak itu berhubungan dengan vaksin maupun Covid-19.
"Dugaan vaksinasi Covid-19 mengakibatkan gangguan ginjal akut pada anak yang belakang ini ditemukan, sampai saat ini tidak ada bukti ilmiah yang membuktikan kejadian tersebut berkaitan dengan vaksin maupun penyakit Covid-19-nya," kata Reisa melalui pernyataan pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (27/10/2022).
Lagipula, Reisa menerangkan kalau vaksin Covid-19 di Indonesia itu diberikan untuk anak usia 6 tahun ke atas.
Baca Juga: Terinfeksi Gangguan Ginjal Akut Misterius, 16 Pasien di Jawa Barat Meninggal Dunia
Mengenai gangguan ginjal akut pada anak, Reisa menyebut kalau pemerintah masih terus melakukan berbagai penyelidikan dan investigasi. Adapun sejauh ini pemerintah menemukan penyebab gangguan ginjal akut pada anak itu dikarenakan cemaran bahan toksik yakni etilen glikol dan deetilen glikol.
Reisa menegaskan kalau dua bahan itu tidak ada dalam kandungan vaksin.
"Maka jangan takut dan khawatir untuk melengkapi vaksinasi bagi anak usia 6 tahun ke atas."