Suara.com - Ahmad Heryawan (Aher) dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) merupakan dua sosok yang disebut-sebut akan mendampingi Anies Baswedan dalam Pilpres 2024.
Kedua partai pengusung Aher dan AHY, yaitu PKS dan Partai Demokrat telah menyodorkan dua sosok ini untuk menjadi calon wakil presiden mendampingi Anies.
Mengutip dari Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, manuver dari PKS dan Partai Demokrat ini pun mendapatkan sorotan dari pengamat politik, Dedi Kurnia Syah.
Menurut Dedi, Anies Baswedan tidak akan mendapatkan keuntungan alias rugi jika maju bareng Aher atau AHY dalam pesta demokrasi mendatang.
Baca Juga: DPD Relawan Anies Sumatera Barat Dikukuhkan, Target 90 Persen Masyarakat Pilih Capres Anies Baswedan
Aher dan AHY dinilai tidak memiliki hal spesial yang menjadikan Anies Baswedan menang dalam Pilpres.
"Apa yang dimiliki AHY juga Aher, sudah dimiliki Anies, pasangan dengan dua tokoh ini tidak akan memiliki daya ungkit signifikan," kata Dedi.
Dedi lantas menyarankan agar PKS dan Partai Demokrat memikirkan ulang keputusannya untuk memajukan masing-masing nama yang akan mendampingi mantan gubernur Jakarta tersebut.
"PKS dan Demokrat perlu rasional," lanjut Dedi.
Bukan saja berkomentar soal Aher dan AHY yang tidak cocok dimajukan sebagai calon wakil presiden, ia lantas mengungkapkan jika Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa cocok berduet dengan eks menteri pendidikan.
Baca Juga: AHY Masuk Nominasi Cawapres Anies Baswedan, Surya Paloh: Yang Baik-Baik Pasti Saya Restui
Jika koalisi NasDem-Demokrat-PKS memajukan Andika, maka potensi kemenangan Anies akan lebih besar.
Hal ini lantaran Andika memiliki latar belakang yang berbeda dengan Anies.
"Jika Anies disandingkan dengan Andika, potensi kemenangan Anies bisa berlipat-lipat," terang Dedi.
"Ini bukan soal elektabilitas Andika. Ini soal Andika dimungkinkan bisa membangun jaringan pemilih dalam waktu singkat dan signifikan," imbuhnya.