Suara.com - Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani menjadi salah satu bakal calon presiden 2024. Meski belum dideklarasikan, Puan boleh dibilang sudah mendapat dukungan dari PDIP, bahkan tampaknya lebih diprioritaskan ketimbang nama kader lain seperti Ganjar Pranowo.
Namun pencalonan Puan mungkin masih terjegal elektabilitasnya yang tetap rendah. Sejauh ini hanya nama Ganjar, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto yang konsisten memuncaki daftar 3 besar survei elektabilitas capres 2024.
Meski begitu, semestinya Puan tidak perlu memaksa mengejar menjadi capres. Pasalnya Puan ternyata memiliki banyak alternatif pilihan jabatan yang bisa diemban sekalipun gagal mendapat tiket capres dari PDIP.
Hal ini seperti diungkap oleh politikus senior PDIP, Panda Nababan, ketika berdiskusi di kanal YouTube Total Politik. Tampak hadir pula Effendi Ghazali, Gus Choi, hingga Faldo Maldini dalam forum tersebut.
Baca Juga: Dukung Ganjar Pranowo Nyapres, FX Rudy Dijatuhi Sanksi Keras
Awalnya Panda menyinggung pesan terakhir yang ditinggalkan Taufik Kiemas sebelum berpulang. "Tiga bulan sebelum meninggal, saya dan Pramono dipanggil ke Teuku Umar, 'Panda, bantu Puan'. Nah sampai sekarang saya bantu dia," ucap Panda, dikutip Suara.com, Rabu (26/10/2022).
Karena itulah, Panda terus membantu untuk karier politik Puan ke depannya, termasuk pasca tahun 2024 mendatang. Panda menyebut kesempatan untuk Puan selalu terbuka lebar dan tidak hanya terfokus di satu jabatan yakni capres.
"Buat Puan sendiri terbuka, mau Presiden, mau Ketua DPR lagi, atau mau Ketua Umum PDI Perjuangan," sambung Panda.
Salah satu faktor yang dipertimbangkan untuk dideklarasikan sebagai bakal capres adalah memiliki elektabilitas yang baik. Sementara itu, Puan sudah berpengalaman karena menjabat sebagai Ketua DPR RI sejak 2019.
Di sisi lain, PDIP juga memerlukan suksesi kepemimpinan di lingkup internal partai. Pasalnya hingga kini Kongres PDIP selalu menetapkan Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum partainya.
Namun Panda menolak keras gagasan untuk memasangkan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dengan Puan sebagai calon wakil presidennya. Prinsipnya, Panda menilai PDIP sebagai partai pemenang di Pemilihan Umum 2019 tidak sepatutnya mendapat tiket cawapres.
"Tapi tidak wakil presiden ya?" tanya Aria Putra selaku salah satu moderator diskusi.
"Ya enggak lah. Apa kata dunia?" balas Panda langsung.
Puan Berperan Besar di Karier Politik Ganjar
Pengamat politik Hendri Satrio menyebut hubungan Puan Maharani dan Ganjar Pranowo sudah terjalin sejak lama. Peran Puan dalam bersinarnya karier politik Ganjar juga tidak bisa dikesampingkan begitu saja.
Seperti ketika Ganjar mengikuti Pemilihan Gubernur Jawa Tengah pada 2013 lalu. Saat itu Puan menjadi komandan utama pemenangan Ganjar, sebagaimana diamanahkan oleh Megawati.
"Waktu Pilgub Jawa Tengah yang memenangkan Ganjar itu kan komandannya Puan," terang Hendri.
Kontribusi besar Puan kembali terlihat ketika Ganjar mencalonkan diri di Pilgub Jateng 2018. Kala itu Megawati kembali menugaskan Puan menjadi ketua tim pemenangannya.
Karena itulah, Hendri berpendapat, Ganjar siap melakukan hal yang sama apabila Puan kemudian dicalonkan di Pemilihan Presiden 2024. "Ya sekarang gantian lah, Pak Ganjar yang membantu Mbak Puan," pungkas Hendri.