Suara.com - Irfan Widyanto, terdakwa obstruction of justice kasus pembunuhan berencana Brigadir J menjalani sidang di ruang 3 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (26/10/2022) hari ini. Total ada delapan saksi yang dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) untuk memberikan keterangan.
Mereka yang menjadi saksi adalah Abdul Zapar dan Marjuki selaku security Komplek Polri Duren Tiga, Tjong Djiu Fung alias Afung selaku pemilik usaha CCTV, dan Supriyadi selaku buruh harian lepas.
Kemudian ada Aditya Cahya, Tomser Kristianata, M. Munafri Bahtiar, dan Ari Cahya Nugraha atay Acay selaku anggota Polri.
Kedelapan saksi terlebih dahulu diambil sumpah oleh majelis hakim. Setelahnya, mereka duduk bersamaan di kursi saksi yang telah disediakan.
Sebelumnya, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menggugurkan gugatan praperadilan yang dilayangkan Irfan Widyanto terkait penahanannya.
"Permohonan praperadilan yang diajukan oleh AKP Irfan Widyanto, salah satu terdakwa perkara perintangan penyidikan kasus Ferdi Sambo dan kawan-kawan dinyatakan gugur oleh hakim tunggal Alimin Ribut Sujono," kata Humas Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Djuyamto di Jakarta, Kamis (20/10/2022).
Ia menjelaskan pertimbangan hakim menggugurkan gugatan praperadilan AKP Irfan Widyanto sebagaimana Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 5 Tahun 2021, yang menentukan sejak berkas perkara dilimpahkan dan diterima oleh pengadilan serta merta menggugurkan pemeriksaan praperadilan sebagaimana dimaksud pasal 82 ayat (1) huruf d Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).
Irfan adalah anak buah dari Acay yang merupakan tim CCTV Kasus KM. 50. Kala itu, Acay memerintahkan Irfan mengecek CCTV yang ada di rumah dinas Sambo.
Acay yang pada Sabtu (9/7/2022) sedang berada di Bali mendapat perintah dari eks Karopaminal Divisi Propam Polri, Hendra Kurniawan untuk mengecek kamera CCTV di rumah dinas Ferdy Sambo di Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Baca Juga: Histeris Saat Mau Ditahan, Nikita Mirzani Dikasihani: Nggak Ada Bekingan Sambo Lagi
Saat itu, Hendra menerima informasi telah terjadi baku tembak antara dua ajudan Ferdy Sambo. Buntutnya, satu ajudan bernama Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J tewas.