Suara.com - Adik dan kekasih Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat, Mahareza Rizky dan Vera Maretha Simanjuntak hadir sebagai saksi dalam sidang lanjutan atas terdakwa Bharada E atau Richard Eliezer. Keduanya sempat ditanya oleh majelis hakim terkait tanggapan soal Brigadir J yang dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.
Mula-mula, pertanyaan itu menyasar Vera. Kepada majelis hakim, Vera menyebut Yosua adalah sosok yang baik dan sopan.
"Maaf ini soalnya harus dibuka, menurut tanggapan saksi soal pelecehan seksual itu bagaimana?" tanya majelis hakim di ruang sidang utama Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (25/10/2022).
"Dia baik, sopan, juga hormat," jawab Vera.
Baca Juga: Jadi Saksi di Sidang Bharada E, Adik Brigadir J Ungkap Ferdy Sambo Jarang Terlihat di Rumah Saguling
"Jarang macem-macem?" lanjut majelis hakim.
"Tidak ada yang mulia," lanjut Vera.
"Normal-normal saja," beber majelis hakim.
"Iya," ucap Vera.
Kepada adik Yosua, majelis hakim juga melayangkan pertanyaan serupa.
Baca Juga: Glock 17 Cuma Boleh Dipakai Polisi Pangkat Brigjen, Kamaruddin: Bharada E Kok Bisa?
"Terus kesanmu terhadap abangmu itu?" tanya majelis hakim.
"Orangnya baik," jawab Reza.
"Terkait dengan seks?" lanjut majelis hakim.
"Tidak ada yang mulia," beber Reza.
Vera dan Reza Sempat Menangis
Pantauan jurnalis Suara.com di sidang, Vera bersama Mahareza Rizky selaku adik dari Yosua dihadirkan bersamaan sebagai saksi untuk terdakwa Bharada E atau Richard Eliezer.
Reza dalam hal ini lebih dulu memberikan ketetangan terkait kematian sang kakak.
Semua bermula dari pesan singkat Yosua kepada Vera tanggal 19 Juni 2021. Dalam pesan itu, Yosua meminta maaf kepada Vera apabila ada salah.
"Tapi tanggal 19 Juni, dia chat lebih ke minta maaf," kata Vera dalam kesaksiannya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
"Abang minta maaf ya dek kalau abamg punya salah," lanjut Vera menirukan ucapan Yosua.
Vera mengaku merespons pesan sang kekasih dengan sebuah pertanyaan. Namun, pesan itu hanya dibaca oleh Yosua dan tak berbalas.
"Apa sih yang belum saudara ceritakan?" tanya Majelis Hakim.
Tepat pada tanggal 21 Juni 2022, Vera mengaku mendapat panggilan video dari Yosua. Dalam percakapan pukul 23.30 WIB, Yosua mengaku tidak bisa menceritakan masalah kepada Vera -- bahkan ke orang tuanya.
Seketika tangis Vera pecah ketika dia menirukan ucapannya saat itu kepada Yosua. Setelah menyeka air mata, Vera melanjutkan ceritanya.
"Saya bertanya: Ceritalah Bang, jangan dipendam sendiri. Terus dia cuma bilang: enggak lah dek biar lah abang yang nanggung ini," kata Vera.
"Saudara tidak mengejar kepada korban apa masalahnya?" cecar Hakim.
"Ya saya tanya: masalah apa bang?Ceritalah jangan dipendam sendiri Dia bilang: enggak lah biar abang yang pendam sendiri," lanjut Vera.
Vera melanjutkan, Yosua sampai meminta dirinya untuk membuka hati untuk pria lain. Dalam hal ini, Yosua ingin Vera bisa hidup bahagia.
"Dia tanya lagi: kenapa kamu masih nunggu abang dek? Abang kenapa nanya begitu saya bilang, buka lah dek hati mu buat laki laki lain dia bilang, nanti kau punya anak kalian bahagia kalau anang biar lah sendiri," pungkas Vera.
Adik Yosua Menangis
Momen serupa juga dialami adik Yosua, Mahareza Rizky. Dia menangis saat bercerita detik-detik untuk melihat jenazah Yosua untuk kali terakhir.
Saat itu, 9 Juli 2022, Reza hendak melihat jenazah kakaknya di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Dia menyebut ketika itu ada anggota Polri berpangkat Komisaris Besar Polisi atau Kombes yang melarangnya melihat.
Hal ini disampaikan Reza saat bersaksi untuk terdakwa Bharada E alias Richard Eliezer di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Reza menyebut sampai memohon-mohon namun tetap tidak diperkenankan oleh anggota berpangkat Kombes tersebut.
"Izin Komandan saya izin ingin melihat abang saya terakhir kalinya," tutur Reza sambil menangis.
Menurut Rizky, dirinya baru diperkenankan melihat jenazah Yosua setelah rapih dan dimasukan ke dalam peti. Saat melihat dan berdoa dia kemudian mendengar ada anggota Polri yang mendesak untuk cepat menutup peti jenazah.
"Saat saya berdoa pun saya masih mendengar ada yang ngomong 'aduh sudah belum sih?' Saya mendengar jelas itu Yang Mulia," beber Rizky sambil menangis.