Bagaimana Peluang AHY dan Aher Menjadi Pasangan Anies Baswedan di Pilpres 2024?

Siswanto Suara.Com
Selasa, 25 Oktober 2022 | 15:07 WIB
Bagaimana Peluang AHY dan Aher Menjadi Pasangan Anies Baswedan di Pilpres 2024?
(Mantan) Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (instagram AHY)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Agus Harimurti Yudhoyono menjadi kandidat calon wakil presiden terkuat dari Partai Demokrat yang akan diusulkan kepada calon mitra koalisi.

Partai Demokrat kabarnya akan bermitra dengan Partai Nasional Demokrat. Partai Nasional Demokrat merupakan partai yang sudah memiliki calon presiden yaitu Anies Baswedan.

Partai Demokrat, Partai Nasional Demokrat, dan PKS sedang menjalin komunikasi untuk bermitra dalam koalisi di pemilihan presiden dan wakil presiden 2024.

Sama seperti Partai Demokrat, PKS juga akan menyodorkan kader mereka, Ahmad Heryawan, menjadi calon wakil presiden untuk mendampingi Anies Baswedan.

Baca Juga: Ahmad Heryawan Kandidat Cawapres Terkuat dari PKS: Apakah Dia Memenuhi Tiga Kriteria Anies Baswedan?

Analis politik menilai peluang Ahmad Heryawan kecil terpilih menjadi pasangan Anies Baswedan. Anies Baswedan dinilai lebih cocok dipasangkan dengan kandidat yang berlatarbelakang nasionalis dan militer.

Deputi Analisa Data dan Informasi Badan Penelitian dan Pengembangan Partai Demokrat Syahrial Nasution berkata, "Demokrat tentu saja mengusulkan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono sebagai pendamping yang pas untuk Anies."

Agus Harimurti merupakan ketua umum Partai Demokrat yang memiliki latar belakang militer. 

Syahrial mengatakan telah mengetahui PKS juga akan menyodorkan Ahmad Heryawan, mantan gubernur Jawa Barat.

Ketiga partai saat ini sedang menggodok nama-nama tokoh yang akan dipasangkan dengan Anies Baswedan.

Baca Juga: Anies Baswedan Elus-Elus Ayam Jago, Lempar Teka-Teki: Kenapa Ayam Kalau Berkokok Matanya Ditutup?

Syahrial menyatakan bahwa dia optimistis ketiga partai akan berkoalisi dan dapat keluar sebagai pemenang di laga pemilihan presiden 2024.

Keyakinan Syahrial merujuk pada hasil survei yang dilakukan Litbang Kompas pada Oktober 2022.

Hasil survey Litbang Kompas Oktober 2022 menempatkan koalisi Partai Demokrat, Partai Nasdem, dan PKS berpeluang besar menjadi pemenang pemilu 2024.

Syahrial menilai hasil survei itu mengartikan koalisi tiga partai ini mampu meraih simpati dari rakyat Indonesia dan berjalan di atas rel yang benar karena mengusung perubahan dan perbaikan.

"Dengan makin meningkatnya elektabilitas ketiga parpol di koalisi perubahan dan perbaikan, peluang Demokrat dan PKS menempatkan kader terbaiknya sebagai cawapres bisa dikatakan telah mendekati kepastian," kata Syahrial.

Dari survei itu, menurut Syahrial, publik dapat menilai partai anggota koalisi pendukung pemerintahan justru mengalami penurunan suara, termasuk partai di Koalisi Indonesia Bersatu yang lebih dulu mendeklarasikan diri.

Sementara koalisi Gerindra dan PKB, kata Sayrial "hanya menguntungkan pihak Prabowo Subianto."

Bagaimana potensi Ahmad Heryawan menjadi pasangan Anies Baswedan menurut penilaian analis politik?

Analis komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, menyebut "usulan PKS itu tampaknya tidak sesuai dengan tiga kriteria yang diajukan Anies Baswedan."

Tiga kriteria calon wakil presiden yang pernah disampaikan Anies Baswedan yaitu mampu berkontribusi memenangkan pemilu, memperkuat stabilitas politik, dan mampu membantu menjalankan pemerintahan.

Jamiluddin Ritonga menilai Ahmad Heryawan belum memenuhi dua kriteria. Kriteria pertama, elektabilitas.

"Setidaknya belum ada lembaga survei yang memunculkan elektabilitas Ahmad Heryawan. Karena itu, keterpilihan Ahmad Heryawan sangat rendah. Hak ini akan menyulitkannya untuk berkontribusi memenangkan pilpres," kata Jamiluddin Ritonga.

Kriteria kedua yang dinilai belum dipenuhi Ahmad Heryawan yaitu sulit untuk memperkuat stabilitas politik. Menurut Jamiluddin Ritonga, Ahmad Heryawan dan Anies sama-sama dari kelompok agama.

"Jadi, kalau Anies dan Ahmad Heryawan berpasangan, maka ketertarikan dari nasionalis tidak terakomodir. Hal itu akan berpeluang mempersembahkan stabilitas politik," kata dia.

Jamiluddin Ritonga menyebut Anies Baswedan lebih tepat didampingi kandidat yang berlatar belakang nasionalis dan militer.

"Dengan begitu akan berpeluang memperkuat stabilitas politik," kata dia.

"Sementara untuk membantu menjalankan pemerintahan, tampaknya bukan masalah bagi Ahmad Heryawan. Sebab, dia pernah menjadi gubernur Jawa Barat. Pengalaman tersebut kiranya dapat membantunya untuk menjalankan pemerintahan.".

Juru bicara PKS Muhammad Kholid mengatakan Ahmad Heryawan merupakan calon terkuat dari PKS untuk diusulkan kepada mitra koalisi.

"PKS usulkan Ahmad Heryawan, namun kami juga membuka alternatif pilihan lain," kata Kholid.

Analis politik Jhon Sitorus menyebut langkah PKS dapat membuat Partai Demokrat tersingkir.

"Demokrat pada akhirnya akan jadi ban serep, itupun kalau dipakai," kata Jhon Sitorus di akun Twitter.

"PKS sudah lama tak mengajukan capres/cawapres sementara pengaruh mereka cukup besar di kalangan yang ngaku-ngaku agamis. Sepertinya suasana 2019 akan terulang kembali, Demokrat tak dianggap," katanya. "Sabar ya mas @AgusYudhoyono."

Tetapi, menurut Jhon Sitorus, jika Partai Nasional Demokrat tak menggandeng Partai Demokrat, mereka sulit melewati angka presidential threshold. [rangkuman laporan Suara.com]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI