Suara.com - Salah satu hal menarik yang terungkap di dakwaan obstruction of justice penembakan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat adalah sejumlah anak buah Ferdy Sambo yang memergoki kebohongan skenario baku tembak.
Sebagai pengingat, Jaksa Penuntut Umum menyatakan Arif Rachman Arifin menelepon Brigjen Pol Hendra Kurniawan dengan gemetar ketakutan karena melihat Brigadir J masih hidup sekitar pukul 17.07-17.11 WIB.
Setelah peristiwa tersebut, Arif dan Hendra sama-sama menghadap Sambo. Saking ketakutannya, Arif disebut tak mampu menatap mata Sambo dan berujung dengan desakan dari sang mantan Kadiv Propam Polri supaya anak buahnya tetap melaksanakan perintah.
Namun belakangan, kebenaran kisah ini dipertanyakan. Pasalnya menurut kuasa hukum Hendra, Agus Nurpatria, serta Irfan Widyanto, cerita yang diungkap di surat dakwaan ini kemungkinan besar tidak pernah terjadi.
"Saya mendapatkan informasi yang belum saya dalami, tadi pagi, bahwa sebetulnya peristiwa ini nggak ada," kata Sangun Ragahdo, seperti dikutip Suara.com dari tayangan Ni Luh di kanal YouTube KOMPASTV, Selasa (25/10/2022).
"Peristiwa yang mana yang tidak ada?" tanya Ni Luh Puspa memastikan informasi putra Henry Yosodiningrat tersebut.
"Peristiwa Arif Rachman dengan Hendra Kurniawan menghadap ke Sambo, bahwa CCTV ini berbeda antara versi Sambo (dengan versi CCTV)," jawab Raga.
Namun Raga mengaku belum bisa memvalidasi kebenaran informasi tersebut karena masih perlu didalami, apalagi ia dan Hendra Kurniawan pun belum bertemu kembali.
"Yang tidak ada Arif Rachman menelepon Hendra atau Arif Rachman dan Hendra bertemu dengan Ferdy Sambo?"
Baca Juga: Saat Brigadir J Meregang Nyawa, Kamaruddin Buka-bukaan Putri Candrawathi Lakukan Hal Terlarang
"Ini tadi yang saya bilang, saya baru dapat info ini tadi pagi dan saya belum berani mengeluarkan statement sekarang. Mungkin akan saya dalami lagi, karena lawyer kan tim (dan salah satunya) dapat info, 'Bang, sebetulnya ini nggak ada', (tapi) sampai sekarang kan saya belum ketemu lagi dengan Hendra," jelas Raga.
4 Menit Rekaman CCTV Bongkar Skenario Sambo
Dalam surat dakwaannya, jaksa menyebut ada momen ketika anak buah Ferdy Sambo menyadari kebohongan atasan mereka usai menonton CCTV bersama-sama. Salah satu yang menonton adalah Arif Rachman Arifin.
Pasalnya di kronologi yang didengar anak buah Sambo, mantan Kadiv Propam Polri itu datang ke rumah Duren Tiga saat Brigadir J dan Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu sudah selesai tembak-menembak.
Namun di rekaman CCTV pukul 17.07-17.11 WIB, tampak Brigadir J masih hidup. Kebohongan ini langsung disampaikan Arif Rachman kepada Hendra Kurniawan.
Hendra kemudian menenangkan Arif Rachman yang ketakutan dan mengajak bawahannya itu untuk menghadap Sambo pada keesokan harinya.
Saat itu Sambo masih berkilah. "Masa sih? Itu keliru," ucap Sambo.
Namun suami Putri Candrawathi itu semakin panik dan sulit mengontrol emosi serta nada bicaranya. Ia kemudian membentak para anak buahnya, bahkan mengancam mereka akan diperkarakan apabila fakta CCTV ini sampai bocor.
"Masa kamu tidak percaya sama saya?!" bentak Sambo. "Kalau ada bocor, dari kalian berempat!"