Penjajakan Koalisi Cari Cawapres untuk Capres Anies: Demokrat Ngotot Ingin AHY, PKS Pilih Aher

Selasa, 25 Oktober 2022 | 14:29 WIB
Penjajakan Koalisi Cari Cawapres untuk Capres Anies: Demokrat Ngotot Ingin AHY, PKS Pilih Aher
Penjajakan Koalisi Cari Cawapres untuk Capres Anies: Demokrat Ngotot Ingin AHY, PKS Pilih Aher. (ist/instagram @aniesbaswedan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penjajakan koalisi NasDem, Demokrat, dan PKS terus menggodok nama calon wakil presiden untuk mendampingi Anies Baswedan yang sudah lebih dulu diusung sebagai calon presiden oleh NasDem. Kekinian muncul dua nama tokoh yang merupakan kader tulen partai di koalisi.

Deputi Analisa Data dan Informasi Balitbang DPP Partai Demokrat Syahrial Nasution memastikan bahwa Demokrat menjagokan Ketu Umum mereka, Agus Harimurti Yudhoyono sebagai pendamping Anies.

"Demokrat tentu saja mengusulkan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai pendamping yang pas untuk Anies," kata Syahrial, Selasa (25/10/2022).

Tidak kalah dengan Demokrat, PKS menyusul menjagokan kader terbaik di internal untuk menjadi cawapres.

Baca Juga: Ahmad Heryawan Kandidat Cawapres Terkuat dari PKS: Apakah Dia Memenuhi Tiga Kriteria Anies Baswedan?

"Kita mendengar ada mantan gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan termasuk yang diusulkan," kata Syahrial.

Syahrial optimis bahwa koalisi NasDem, Demokrat, dan PKS berpeluang besar memenangkan Pemilu 2024. Keyakinan itu didasarkan kepasa hasil survei Litbang Kompas pada Oktober 2022. 

Hasil survey Litbang Kompas Oktober 2022 menempatkan koalisi Partai Demokrat, Partai Nasdem dan PKS berpeluang besar menjadi pemenang Pemilu 2024. Dari hasil survei tersebut Syahrial mengartikan, koalisi mampu meraih simpati besar dari rakyat Indonesia dan berjalan di atas rel yang benar karena mengusung perubahan dan perbaikan.

"Dengan makin meningkatnya elektabilitas ketiga parpol di koalisi perubahan dan perbaikan, peluang Demokrat dan PKS menempatkan kader terbaiknya sebagai Cawapres bisa dikatakan telah mendekati kepastian," kata Syahrial.

Mengacu hasil survei Litbang Kompas, Syahrial berujar publik dapat menilai parpol yang berada di koalisi pemerintahan justru mengalami penurunan suara. Termasuk, lanjut dia, partai di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang lebih dulu mendeklarasikan koalisinya. Sementara koalisi Gerindra dan PKB, Sayrial berkata "hanya menguntungkan pihak Prabowo Subijanto".

Baca Juga: Elektabilitas Naik Tipis-tipis Susul PDIP, Demokrat Auto Berterima Kasih ke Rakyat

PKS Usulkan Nama Aher

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengusulkan nama Wakil Ketua Majelis Ahmad Heryawan untuk menjadi calon wakil presiden mendampingi Anies Baswedan. Tetapi keputusan itu belum final.

Juru Bicara PKS Muhammad Kholid mengatakan usulan nama mantan gubernur Jawa Barat itu merupakan usulan alternatif dari PKS yang nantinya dibahas lebih lanjut oleh tim kecil.

"PKS usulkan Ahmad Heryawan, namun kami juga membuka alternatif pilihan lain," kata Kholid kepada wartawan, Selasa (18/10/2022).

Kholid menegaskan kembali bahwa nama Ahmad Heryawan masih sebatas usulan dan belum final. PKS membuka semua kemungkinan terkait siapa capres dan cawapres yang akan diusung. 

Diketahui, PKS kekinian semakin intens menjalin penjajakan koalisi dengan NasDem dan Demokrat.

"Ya dalam komunikasi politik harus inklusif dan lebih fleksibel," kata Kholid.

Diketahui, bakal calon presiden Partai NasDem, Anies Baswedan, membeberkan tiga kriteria soal sosok figur calon wakil presiden yang dicarinya untuk maju di Pilpres 2024. Setidaknya Anies menyebutkan 3 poin. Awalnya mengatakan, bahwa tidak ada ketentuan apapun bagi dirinya untuk menentukan cawapresnya. Termasuk baik dari partai koalisi atau pun non partai koalisi.

"Saya rasa tidak ada ketentuan apa pun, kita lihat," kata Anies ditemui di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Senin (17/10/2022).

Ia lalu menegaskan soal kriteria sosok cawapres yang dicarinya. Pertama, menurutnya cawapresnya harus bisa memberikan kontribusi kemenangan.

"Saya lihat tiga kriterianya. Satu, memberikan kontribusi dalam proses pemenangan," ungkapnya.

Kemudian yang kedua, menurutnya, sosok cawapresnya harus memperkuat koalisi. Terlebih harus bisa menjaga stabilitas koalisi.

"Ketiga, bisa membantu dalam pemerintahan yang efektif. Tiga pertimbangan itu yang menjadi faktor dan nama belum ada," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI