Suara.com - Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, menyebut bahwa Korea Utara sudah merampungkan persiapan untuk menggelar uji coba nuklir, setelah melaksanakan serangkaian uji coba rudal balistik secara intensif dalam beberapa pekan terakhir.
Selain mengungkapkan perkembangan terkait uji coba nuklir Korut, pada Selasa (25/10), Presiden Yoon juga menegaskan bahwa Korsel akan terus mewaspadai provokasi lanjutan oleh Pyongyang.
Korut "tampaknya telah menyelesaikan persiapannya" untuk uji coba nuklir, ujar Yoon, seperti dikutip dari Antara.
Pernyataan tersebut disampaikan sang pemimpin Korsel di tengah spekulasi yang berkembang bahwa Korut akan segera melakukan uji coba nuklir pertamanya sejak September 2017.
Yoon juga mengkritik uji coba rudal balistik Pyongyang yang melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB dan dilakukan dengan "kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya".
Ia juga memastikan bahwa Korsel dan Amerika Serikat akan terus meningkatkan kerja sama untuk merespons ancaman yang lahir dari program pengembangan nuklir dan rudal Korut.
Sebelumnya, pada awal bulan ini, Korut telah mengonfirmasi bahwa peluncuran rudal yang terus dilakukan merupakan sebuah simulasi serangan nuklir ke Korsel sekaligus peringatan bagi AS dan Korsel.
Berdasarkan laporan BBC, kantor media milik Korut menerbitkan laporan lengkap pada 10 Oktober yang mengklaim bahwa rudal-rudal yang diluncurkan dalam beberapa uji coba rudal balistik dirancang untuk membawa senjata nuklir.
Korut mengatakan militernya berlatih memuat rudal dengan hulu ledak nuklir taktis, yang merupakan senjata jarak pendek kecil yang akan digunakan di medan perang.
Negara itu juga mengklaim telah berhasil menyimulasikan serangan ke pangkalan militer, pelabuhan, dan bandara udara di Korsel.