Suara.com - Kamaruddin Simanjuntak kembali memberikan pernyataan mengejutkan seputar kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Kuasa hukum Brigadir J ini menyebut bahwa otak pembunuhan Yosua adalah Putri Candrawathi.
Mengutip Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, pernyataan Kamaruddin ini disampaikan dalam salah satu stasiun TV swasta. Hal itu langsung mendapatkan balasan tegas dari pengacara Putri Candrawathi, Febri Diansyah.
Mantan juru bicara KPK ini dengan tegas membantah pernyataan Kamaruddin yang menuduh kliennya sebagai otak pembunuhan Brigadir J.
"Kami sudah membantah tegas pernyataan Saudara Kamaruddin tersebut," tegas Febri dalam keterangannya, Senin (24/10/2022).
Febri memberikan komentar telak dengan menyarankan agar Kamaruddin tidak membuat asumsi baru dan hoaks sebagai kuasa hukum. Menurutnya, Kamaruddin harus memperhatikan fakta yang objektif dalam kasus pembunuhan tersebut.
"Kami imbau rekan Kamaruddin memperhatikan fakta objektif dalam perkara ini dan tidak membangun asumsi baru. Kami juga tidak ingin ada informasi hoaks selama proses persidangan ini," ujar Febri.
Febri mengingatkan bahwa majelis hakim sudah ditunjuk untuk memutuskan perkara pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.
Oleh sebab itu, ia menegur Kamaruddin agar menjaga kehormatan peradilan dengan tidak menghakimi sebelum putusan hakim diberikan.
"Mari hargai kewibawaan dan kehormatan peradilan. Jangan dinodai dengan penghakiman di luar pengadilan," pesan Febri Diansyah.
Sebagai informasi, Putri Candrawathi merupakan satu dari lima terdakwa pembunuhan berencana terhadap Brigadir J. Empat terdakwa lainnya adalah Ferdy Sambo, Richard Eliezer atau Bharada E, Bripka Ricky Rizal atau Bripka RR dan Kuat Ma'ruf.
Kelima terdakwa itu dijerat dengan Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 dan 56 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman maksimal hukuman mati.