Pemilu Brazil: Pesaing Bolsonaro Harapkan Petahana Berbesar Hati Terima Hasil

Diana Mariska Suara.Com
Selasa, 25 Oktober 2022 | 11:15 WIB
Pemilu Brazil: Pesaing Bolsonaro Harapkan Petahana Berbesar Hati Terima Hasil
Kandidat presiden Brazil, Luiz Inacio Lula da Silva. (Miguel Schincariol / AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon presiden terkuat dalam pemilihan umum Brazil, Luiz Inacio Lula da Silva, mengatakan dirinya berharap petahana Jair Bolsonaro dapat berbesar hati dalam menerima hasil pemilu, termasuk kemungkinan mengalami kekalahan.

Seperti diberitakan Al Jazeera, dalam sebuah konferensi pers di Sao Paolo pada Senin (24/10), Lula menyebut jika diirnya menang di pemilihan presiden Brazil, ia menginginkan Bolsonaro untuk “menjadi waras dan menelepon saya untuk menerima hasil pemilihan”.

“Jika Bolsonaro kalah dan ingin menangis … saya kalah dalam tiga pemilu,” kata Lula, yang sebelumnya pernah menjabat sebagai presiden dalam dua periode, yaitu dari tahun 2003 hingga 2010. “Setiap kali saya kalah, saya pulang. Saya tidak terus mengutuk dan gelisah.”

Warga Brasil akan memberikan suara mereka pada 30 Oktober, usai Lula gagal meraih persentase yang dibutuhkan untuk langsung mengalahkan Bolsonaro dalam putaran pertama pemilu yang berlangsung pada 2 Oktober lalu.

Dalam beberapa bulan terakhir, para ahli telah menyuarakan kekhawatiran bahwa Bolsonaro tidak akan menerima hasil dari salah satu pemilu yang paling “memecah” dalam sejarah Brasil.

Bolsonaro telah berulang kali mengatakan, tanpa disertai bukti, bahwa sistem pemungutan suara elektronik di negara itu rentan terhadap kecurangan.

Pakar peradilan telah menyebut klaim Bolsonaro tidak berdasar. Namun, hal tersebut juga menimbulkan kekhawatiran bahwa ia akan menentang hasil pemilu, seperti yang dilakukan mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan Lula unggul atas Bolsonaro menjelang pemungutan suara putaran kedua yang akan dilaksanakan hari Minggu mendatang.

Sebelumnya, pada hari Minggu (23/10), seorang politikus Brazil yang juga merupakan sekutu Bolsonaro, Roberto Jefferson, melemparkan granat ke petugas polisi yang datang untuk menangkapnya.

Seorang hakim di Mahkamah Agung Brazil sebelumnya memerintahkan penahanan atas Jefferson setelah ia menghina Ketua MA, Carmen Lucia.

Dua orang petugas terluka dalam kejadian itu.

Bolsonaro telah memberikan komentar dan mengatakan mereka yang menembaki polisi harus ditangkap.

Selain melempar granat, Jefferson juga melepaskan sejumlah tembakan dari sebuah senapan, yang menghancurkan kaca depan mobil polisi.

Insiden tersebut menjadi momen terbaru yang semakin menaikkan tensi politik di negara Amerika Selatan itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI