'Jangan Pakai Mobil Lebih Mewah dari Bupati', Menjadi Polisi Sederhana Tanpa Hedon Ala Kapolri

Selasa, 25 Oktober 2022 | 07:27 WIB
'Jangan Pakai Mobil Lebih Mewah dari Bupati', Menjadi Polisi Sederhana Tanpa Hedon Ala Kapolri
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (tangkapan layar/Rakha)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menginstruksikan agar para anggota polisi menghilangkan kebiasaan hedonisme.

Arahan ini sebelumnya telah diberikan Presiden Joko Widodo pada saat pertemuan dengan jajaran Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) di Istana Negara pada Jumat (14/10/22) lalu.

Instruksi Kapolri Jenderal Lisyo Sigit ini diunggah melalui akun Twitter resmi miliknya.

"Jadilah polisi yang sederhana, hilangkan kebiasaan hedonis, baik saat pelaksanaan dinas maupun dalam kehidupan berkeluarga," tulis akun Twitter @ListyoSigitP seperti dikutip Suara.com pada Senin (24/10/22).

Dalam video 1 menit 31 detik yang diunggah, Kapolri menerangkan jika kebiasaan menggunakan mobil bagus dan motor gede (moge) yang dilakukan oleh anggota Polri harus dihilangkan. Menurut Kapolri, situasi saat ini tidaklah pantas untuk ajang pamer.

"Situasinya lagi tidak baik. Saya tahu mungkin keluarga rekan-rekan juga berangkat dari orang berada. Tapi saat ini bukan waktunya untuk dipamer-pamerkan," tuturnya.

Kapolri juga menyinggung soal Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).

"Misalkan, bupatinya pakai Innova ya jangan kita pakai mobil yang lebih baik dari itu," lanjutnya.

Ia meminta agar kendaaraan dinas yang digunakan oleh Kapolda, Kapolres, dan Kapolsek harus disesuaikan agar tidak ada yang terlihat mencolok.

Baca Juga: Cara Jokowi Jelaskan IKN Dibilang Mirip Feni Rose, Warganet Malu: Masa Seorang Presiden Jualan Properti

Pada saat melaksanakan dinas, disesuaikan Kapolres seperti apa, Kapolda seperti apa, Kapolsek seperti apa sehingga kemudian kita tidak terlihat mencolok karena berbeda dan itu dianggap menjadi hal-hal yang kemudian dianggap itu hedonis," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI