Suara.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menginstruksikan agar para anggota polisi menghilangkan kebiasaan hedonisme.
Arahan ini sebelumnya telah diberikan Presiden Joko Widodo pada saat pertemuan dengan jajaran Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) di Istana Negara pada Jumat (14/10/22) lalu.
Instruksi Kapolri Jenderal Lisyo Sigit ini diunggah melalui akun Twitter resmi miliknya.
"Jadilah polisi yang sederhana, hilangkan kebiasaan hedonis, baik saat pelaksanaan dinas maupun dalam kehidupan berkeluarga," tulis akun Twitter @ListyoSigitP seperti dikutip Suara.com pada Senin (24/10/22).
Dalam video 1 menit 31 detik yang diunggah, Kapolri menerangkan jika kebiasaan menggunakan mobil bagus dan motor gede (moge) yang dilakukan oleh anggota Polri harus dihilangkan. Menurut Kapolri, situasi saat ini tidaklah pantas untuk ajang pamer.
"Situasinya lagi tidak baik. Saya tahu mungkin keluarga rekan-rekan juga berangkat dari orang berada. Tapi saat ini bukan waktunya untuk dipamer-pamerkan," tuturnya.
Kapolri juga menyinggung soal Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
"Misalkan, bupatinya pakai Innova ya jangan kita pakai mobil yang lebih baik dari itu," lanjutnya.
Ia meminta agar kendaaraan dinas yang digunakan oleh Kapolda, Kapolres, dan Kapolsek harus disesuaikan agar tidak ada yang terlihat mencolok.
Pada saat melaksanakan dinas, disesuaikan Kapolres seperti apa, Kapolda seperti apa, Kapolsek seperti apa sehingga kemudian kita tidak terlihat mencolok karena berbeda dan itu dianggap menjadi hal-hal yang kemudian dianggap itu hedonis," katanya.
Respons Netizen
Cuitan ini pun sontak saja menuai beragam komentar dari netizen. Dalam komentarnya, banyak netizen yang mendukung instruksi yang diberikan Kapolri Jenderal Listyo Sigit.
"Kesabaran akan berbuah perbaikan Pak. Tetap semangat," tutur netizen.
"Mantap Pak Kapolri. Sering-sering diingatkan kepada seluruh anggota Polri. Polri tetap kami sayang karena dia lah pelindung keamanan kami di dunia ini. Terima kasih Pak Sigit. Bravo Polriku," imbuh netizen lain.
"Maaf Pak sudah titik untuk Polri. Terima kasih atas usaha Bapak Kapolri walau mungkin sia-sia saja. Kasus Sambo saja bisa bertahan begitu rumit. Sebenarnya di kasus Sambo yang paling tepat mengubah Polri. Pecat semua yang terlibat," ujar netizen lain.
"Tepat sekali Pak. Semoga arahannya diikuti semua anggotanya. Budaya-budaya yang nggak baik lainnya semoga hilang juga," tambah netizen lain.
"Luar biasa reformasinya Pak. Kelak suatu saat di kemudian hari saya akan mengenang Bapak sebagai salah satu polisi yang jujur. Salut dan terima kasih," komentar netizen lainnya lagi.