Suara.com - Direktur Political and Public Policy Studies Jerry Massie menyebut pernyataan Presiden Joko Widodo agar berhati-hati dalam dalam menentukan calon presiden "agak aneh."
"Sebaiknya Presiden Jokowi bicara soal Partai Golkar dalam sejarah bangsa, apa kontribusi Golkar dalam pembangunan atau dia mengangkat tokoh terbesar Golkar mendiang Presiden Soeharto, ketimbang ngurus parpol lain. Bicara saja sesuai topik dan tema," kata Jerry Massie, hari ini.
Yang tidak biasa lagi, menurut Jerry Massie, Presiden Jokowi menganggap kontestasi pemilihan presiden seperti dua pilot yang sedang berusaha membujuk maskapai agar memilihnya menjadi pilot.
"Ini anekdot irasional Jokowi. Wajar saja kalau Nasdem mencalonkan calon jagoannya Anies Baswedan, Gerindra mencalonkan pilihannya Prabowo. Ataupun Golkar mencalonkan Airlangga. Ataupun PDIP mengusung Puan Maharani tak ada yang keliru. Jokowi mau mendikte dan maunya dia capresnya pilihannya dia," kata Jerry.
Baca Juga: Postingan Jokowi di Hari Dokter Nasional, Netizen Salfok Ada Kucing Oren
Menurut Jerry Massie, kecil kemungkinan hal itu akan berhasil dilakukan.
"Mana mungkin, eranya 2024 akan berakhir maka berilah kesempatan parpol menentukan pilihan dan nasibnya," kata Jerry.
Jerry Massie menyebut tak ada yang salah dengan pernyataan Jokowi.
"Pidato ini sentilan terhadap Surya Paloh yang telah mendeklarasikan Anies, maunya Ganjar," katanya.
Jerry mengatakan mestinya tak usah mendramatisir keadaan. Menurut dia, Jokowi lebih baik mengatur pemerintahan dengan baik dan benar agar rupiah tak terperosok sampai Rp15.600 atau utang Rp7.000 triliun bisa dilunasi, bahkan negeri ini bebas korupsi.
Baca Juga: Sepak Terjang Surya Paloh di Dunia Politik dan Usaha: Bakat Dagang Sejak Remaja
"Bagi saya mementukan capres adalah pilihan masing-masing parpol bukan dia yang menentukan," kata dia.