Suara.com - Hubungan antara Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh disebut-sebut sedang memanas menjelang Pemilu 2024.
Memanasnya hubungan keduanya, terlihat dari sikap Jokowi saat bertemu dengan Surya Paloh di acara HUT Golkar ke-58.
Saat itu, Jokowi berdiri di sebelah Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Surya Paloh kemudian datang dan tampak menyalami Jokowi dengan tangan kanan, sementara tangan kirinya terlihat berada di punggung Jokowi.
Usai keduanya bersalaman, tangan kanan Surya Paloh terlihat menepuk-nepuk lengan kiri Jokowi. Sementara itu, tangan kanan Jokowi terlihat menepuk bahu kiri Surya Paloh.
Baca Juga: NasDem Tegaskan Tetap Setia Berkomitmen Dukung Jokowi, Selama Tidak Kena Reshuffle
Namun, bagi beberapa orang, gerak-gerik Jokowi terlihat kaku dan dianggap seperti enggan menerima pelukan Surya Paloh.
Hubungan keduanya yang memanas disinyalir karena deklarasi NasDem yang mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024.
Menyikapi rumor tersebut, politisi PDIP Ruhut Sitompul memberi saran menggelitik. Menurutnya, agar hubungan antara Jokowi dan Surya Paloh membaik, maka Partai NasDem harus mencabut dukungannya ke mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
"Cabut dukungan kepada Anies (agar hubungan NasDem dengan Jokowi kembali membaik)," seloroh Ruhut saat dikutip Wartaekonomi.co.id jaringan Suara.com, Minggu (23/10/22).
Ruhut menuturkan jika keputusan NasDem mengusung Anies sebagai calon presiden merupakan tindakan yang tidak menguntungkan.
Baca Juga: 'Demokrat Siap-siap Jadi Ban Serep' PKS Bakal Usung Aher Buat Cawapres Anies Baswedan
Pada pernyataannya, mantan politisi Partai Demokrat ini juga mengatakan bahwa jika Surya Paloh tak kunjung mencabut dukungannya kepada Anies, maka tiga kadernya yang menjadi menteri di Kabinet Jokowi akan menjadi target reshuffle.
"Kalau enggak (dicabut dukungannya) hilang tiga menterinya yang strategis itu," tutur Ruhut.
"Yakin bakal dihilangkan. Reshuffle di depan mata," imbunya.