Puluhan Vial Obat Gagal Ginjal Akut Dibawa dari Australia ke Indonesia

SiswantoABC Suara.Com
Senin, 24 Oktober 2022 | 17:21 WIB
Puluhan Vial Obat Gagal Ginjal Akut Dibawa dari Australia ke Indonesia
Gagal Ginjal Akut pada Anak (Getty Images)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebanyak 26 vial obat untuk pasien gagal ginjal akut telah dibawa ke Indonesia dengan menggunakan pesawat hari Minggu kemarin (23/10).

Obat tersebut adalah antidotum dengan merek Fomepizole yang 16 di antaranya berasal dari Australia dan 10 buah dari Singapura.

"[Obat tersebut] di-hand carry, dibawa lewat pesawat, ada orang yang ambil," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers di Jakarta kemarin (23/10).

Menurut Badan Obat-obatan Australia (TGA), Fomepizole merupakan inhibitor alkohol dehidrogenase untuk mengobati keracunan metanol dan etilen glikol.

Baca Juga: Penanganan Gagal Ginjal Akut Belum Maksimal, Saling Lempar Kesalahan Kemenkes dan BPOM Disorot Dewan

Obat tersebut juga berfungsi untuk menghambat racun tersebut agar tidak pecah menjadi metabolit beracun aktif lainnya.

Sebelumnya, hari Jumat lalu (21/10), Menkes Budi mengatakan sebanyak 200 vial obat Fomezipole telah dipesan dari kedua negara terdekat Indonesia tersebut karena tidak tersedia di dalam negeri.

Menkes Budi mengatakan bahwa harga satu vial Fomepizole adalah Rp16 juta, yang "untuk sementara akan ditanggung oleh pemerintah".

Obat dinilai efektif

Sebelumnya Fomepizole sudah diuji coba kepada 10 pasien gagal ginjal akut Indonesia yang sedang dirawat di RSCM.

Seorang pasien menerima dosis injeksi sebanyak 1,5 gram atau per 1,5 ml.

Baca Juga: Menkes Pastikan Gagal Ginjal Akut Bukan Disebabkan Bakteri dan Covid

Mereka dilaporkan mengalami perbaikan gejala dengan sebagian lainnya dalam kondisi stabil setelah mengonsumsi obat tersebut.

"Jadi kami merasa lebih yakin bahwa obat ini efektif," kata Menkes Budi.

"Sekarang Pemerintah Indonesia mendatangkan lebih banyak lagi untuk pasien yang ada sekarang, karena kita sudah tahu penyebabnya apa, itu bisa diobati."

Hingga Jumat (21/10), jumlah pasien gangguan ginjal akut tercatat mencapai 241 kasus dengan 133 di antaranya dinyatakan meninggal dunia.

Tingkat kematian karena penyakit ini menurut Menkes Budi mencapai 55 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI