"Tapi punten ini mah, baik di Kota Bandung atau sekarang Jabar, pembangunan sarana transportasi publik adalah hal minus di kepemimpinan bapak. Haturnuhun" tulis akun @ibamhariri.
Pernyataan Ridwan Kamil ini juga direspons langsung oleh Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru. Menurut Deru, Ridwan Kamil tidak berbicara sesuai fakta.
"Mungkin dia (Ridwan Kamil) tahunya dulu. Tapi sekarang sudah lebih baik." ujar Deru. Deru pun mengungkap bahwa pernyataan "LRT sepi" ini awalnya dikarenakan Covid-19 yang sempat melanda dan membatasi mobilitas masyarakat.
Namun faktanya, hingga hari ini setidaknya LRT Palembang mendapatkan kurang lebih 9000 penumpang per harinya dengan 13 stasiun pemberhentian yang membentang dari Palembang Ilir hingga Palembang Ulu.
Permintaan Maaf Ridwan Kamil
Banyaknya respon yang menyerangnya membuat Ridwan Kamil akhirnya menyampaikan maafnya lewat instagram pribadinya @ridwankamil. Kang Emil mengaku dirinya memang keliru.
"Permohonan maaf kepada Warga Palembang. Jika poin diskusi studi pembangunan di Jababeka terkait studi-studi kasus transportasi dianggap kurang berkenan. Kutipan media tidak menampilkan urutan keseluruhan diskusinya secara utuh sehingga disalahpahami." tulis Emil (24/10/2022).
Ia pun menambahkan beberapa poin argumentasinya soal pendapatnya mengenai biaya pembangunan MRT dan LRT.
"Namun jika itu kurang berkenan dan keliru, sekali lagi saya haturkan permohonan maaf. Mungkin saya harus update dan jalan-jalan lagi ke kota Palembang yang pembangunannya memang keren, pesat, dan luar biasa." tutup Emil.
Baca Juga: Ridwan Kamil Kritik LRT Palembang Sepi, KAI Ungkap Datanya
Kontributor : Dea Nabila