Menkes Pastikan Gagal Ginjal Akut Bukan Disebabkan Bakteri dan Covid

Senin, 24 Oktober 2022 | 16:51 WIB
Menkes Pastikan Gagal Ginjal Akut Bukan Disebabkan Bakteri dan Covid
Dokter mengecek kondisi pasien anak penderita gagal ginjal akut di ruang Pediatrik Intensive Care Unit (PICU) Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin, Banda Aceh, Aceh, Jumat (21/10/2022). [ANTARA FOTO/Ampelsa/hp].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan gagal ginjal akut yang menyerang ratusan anak Indonesia bukan disebabkan virus atau bakteri maupun Covid-19, tetapi zat kimia yang terkandung dalam obat-obatan.

Budi menerangkan Kementerian Kesehatan sudah melakukan pengamatan melalui laboratorium patologi pada September 2022 setelah muncul dugaan gagal ginjal akut berasal dari virus, bakteri atau parasit.

"Hasilnya itu kecil sekali disebabkan virus atau bakteri. Misalnya ada bakteri leptospira, ini bisa menyebabkan sakit ginjal. Kita cek semua anak yang kena, ternyata 0 persen," kata Budi saat menyampaikan keterangan pers di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (24/10/2022).

Kemenkes juga meneliti apakah gagal ginjal akut disebabkan Covid-19. Hasilnya, kurang dari 1 persen pasien gagal ginjal akut yang dinyatakan positif Covid-19.

Baca Juga: Menkes Umumkan Gagal Ginjal Akut Capai 245 Kasus, Kematiannya Capai 57,6 Persen

Titik terang baru didapatkan Kemenkes ketika Organisasi Kesehatan Dunia mengeluarkan surat edaran pada 5 Oktober 2022 yang isinya merupakan peringatan adanya zat kimia berbahaya pada pelarut obat-obatan.

Setelah mendapatkan surat edaran itu, Kemenkes melakukan tes darah kepada anak yang menderita gagal ginjal akut.

"Kita tes ke 10 anak, 7 darahnya mengandung zat kimia itu. Jadi positif memang 70 persen yang kena itu disebabkan zat kimia itu," kata dia.

"Kita lakukan konfirmasi kedua dengan biopsi pada korban meninggal. Apakah ada ciri ciri kerusakan ginjal yang disebabkan zat kimia ini. Kita cek, 100 persen memang terjadi kerusakan ginjal sesuai ciri-ciri yang disebabkan obat kimia ini," Budi menambahkan.

Budi juga menjelaskan Kemenkes sudah mendatangi kediaman anak yang menderita gagal ginjal akut.

Baca Juga: BPOM Rilis Hasil Investigasi Obat Sirup, Ini Daftar yang Boleh Digunakan

Di rumah pasien ditemukan sebagian besar obat-obatan yang mengandung senyawa kimia berbahaya itu.

"Dari situ kita simpulkan penyebabnya adalah obat obat kimia yang merupakan cemaran dari pelarut obat itu," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI