Tak hanya menyinggung intervensi yang dilakukan oleh presiden, Refly juga menyebut bahwa Golkar merupakan partai yang tak memiliki pendirian.
"Golkar sebagai partai ya jadi sangat pragmatis. Hari ini ikut Jokowi, nanti yakinlah kalau rezim Jokowi kalah, dia akan ikut rezim yang baru. Tidak ada pendirian. Apa mungkin itu jati diri Golkar? Mungkin juga," ujarnya.