Sejarah PBB yang Resmi Terbentuk 24 Oktober, Lengkap dengan Tujuan dan Pendirinya

Aulia Hafisa Suara.Com
Senin, 24 Oktober 2022 | 13:16 WIB
Sejarah PBB yang Resmi Terbentuk 24 Oktober, Lengkap dengan Tujuan dan Pendirinya
Sejarah PBB (Nawacita)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjadi organisasi internasional kedua terbesar yang didirikan yang mencakup banyak negara. PBB dikenal juga dengan nama United Nations atau UN, yang berkantor pusat di New York, dan juga memiliki kantor regional di Geneva, Wina, dan Nairobi. PBB sendiri memiliki enam bahasa resmi, di antaranya adalah Arab, China, Inggris, Perancis, Rusia, dan Spanyol.

Pendahulu PBB adalah Liga Bangsa-bangsa yang dibentuk oleh Perjanjian Versailles pada 1919, lalu dibubarkan pada tahun 1946.

Lantas, bagaimana sejarah PBB? Mari simak ulasan menarik di bawah ini sampai akhir. 

Sejarah Terbentuknya PBB

Diketahui, PBB dibentuk untuk menengahi konflik internasional dan merundingkan perdamaian antarnegara. Perang Dunia II menjadi pendorong Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Soviet untuk merumuskan Deklarasi PBB yang ditandatangani oleh 26 negara pada bulan Januari 1942. 

Prinsip-prinsip Piagam PBB pertama kali dirumuskan pada tanggal 25 April 1945 di Konferensi San Fransisco. Konferensi ini dipimpin oleh Presiden Franklin Roosevelt, PM Soviet Joseph Stalin, dan PM Inggris Winston Churchill, serta perwakilan dari 50 negara juga hadir dalam konferensi tersebut. Di antaranya adalah 9 negara Eropa kontinental, 21 negara Republik Amerika Utara, Tengah, dan Selatan, 7 negara Timur Tengah, 5 negara Persemakmuran Inggris, dan 2 negara Republik Soviet. 

Apa Tujuan Dibentuknya PBB

Konferensi ini menetapkan sebuah struktur untuk sebuah organisasi internasional baru, dengan tujuan utama yaitu:

- Menyelamatkan generasi masa depan dari bayang-bayang perang.

Baca Juga: Serbu Kode Redeem ML 24 Oktober 2022, Raih Advanced Tournament Chest Gratis

- Menegaskan kembali keyakinan pada hak asasi manusia yang mendasar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI