NasDem Ogah Hengkang dari Kabinet, Anies Baswedan Bisa Berakhir Jadi Korban, Pengamat: Jangan Abu-abu

Minggu, 23 Oktober 2022 | 16:58 WIB
NasDem Ogah Hengkang dari Kabinet, Anies Baswedan Bisa Berakhir Jadi Korban, Pengamat: Jangan Abu-abu
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh saat pengumuman deklarasi Calon Presiden Republik Indonesia tahun 2024 di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Senin (3/10/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Partai Nasional Demokrat (NasDem) belakangan menjadi sorotan usai mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres) usungannya di 2024 mendatang.

Deklarasi NasDem ini kemudian mengundang gejolak politik di mana disebut tak loyal pada Presiden Joko Widodo.

Pasalnya NasDem masih resmi menjadi koalisi pemerintahan Jokowi di mana memiliki tiga menteri di kabinet.

Atas dasar itu berbagai pihak khusunya dari PDI Perjuangan menyindir soal 'Biru' lepas dari kabinet.

Baca Juga: NasDem Munculkan nama LBP Cawapres Anies, Demokrat: Koalisi bubar tak jalan

Kendati demikian, NasDem melalui berbagai pernyataan Ketua Umum mereka, Surya Paloh menyebutkan bahwa pihaknya bakal tetap di sisi Jokowi hingga akhir jabatan.

Rocky Gerung [YouTube]
Rocky Gerung [YouTube]

Dalam hal ini pengamat politik sekaligus akademisi Rocky Gerung menyebutkan bahwa langkah politik NasDem yang abu-abu tak mau mundur dari kabinet malah bakal mengorbankan posisi Anies sendiri.

"Siasatnya Pak Surya Paloh jago lah, tapi-lama kelamaan bisa membahayakan Anies, Anies itu makin lama makin hilang pengaruhnya kalau Nasdem tetap berada dalam keabu-abuan," ujar Rocky Gerung melalui Kanal YouTube yang yang tayang Minggu (23/10/2022).

"Jadi Anies cemerlang di ringkat relawan tapi redup di NasDem," tambahnya.

Lebih lanjut Rocky Gerung menyebutkan bahwa bahwa jika memang ingin mendukung Anies maka sebaiknya keluar dari kebinet.

Baca Juga: Wanda Hamidah Boyongan dari NasDem ke Golkar, Tweet 'Orba Otoriter' Kembali Diungkit

Menurutnya dengan kaluar dari kabinet, NasDem malah bisa mendapatkan limpahan suara elektabilitas. Pasalnya dengan tetap berada di kabinet maka partai lain yang akan mendukung Anies bisa memastikan untuk merapat ke NasDem.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (kedua kanan) saat pengumuman deklarasi Calon Presiden Republik Indonesia tahun 2024 di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Senin (3/10/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Anies Baswedan (tengah) dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (kedua kanan) saat pengumuman deklarasi Calon Presiden Republik Indonesia tahun 2024 di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Senin (3/10/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

"Kesulitan partai lain yang mau bergabung PKS tentu tunggu sinyal apalagi demokrat, ini akhirnya membuat Anies kedinginan sendirian," ungkap Rocky Gerung.

"Lain lagi kalau pak surya paloh bilang demi etika politik kaluar dari kekuasaan pemirintah," tambahnya lagi.

Rocky Gerung menegaskan bahwa NasDem perlu tegas untuk keluar kabinet jika memang mendukung Anies buat nyapres di 2024 mendatang. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI