Suara.com - Banyak konsekuensi politik timbul setelah Partai NasDem mendeklarasikan dukungan terhadap Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden 2024.
Salah satunya desakan untuk Partai NasDem angkat kaki dari koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo karena Anies dianggap memiliki pandangan yang berseberangan dengan penguasa saat ini.
Namun Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh sejauh ini bersikeras tidak keluar dari pemerintahan. Ia mengklaim partainya akan tetap loyal kepada Jokowi sampai akhir pemerintahan, sembari mempersiapkan diri memenangkan Anies dalam Pemilihan Presiden 2024.
Sikap ini turut menjadi bulan-bulanan sejumlah pihak, termasuk akademisi sekaligus pengamat politik Rocky Gerung. Meski cenderung mendukung Anies, Rocky menyayangkan sikap abu-abu Partai NasDem yang pada akhirnya malah membahayakan diri sendiri.
Padahal bila Paloh tak bersikeras, dinamika politik akan berbeda. "(Misal Paloh bilang) demi etika politik kami tarik 3 menteri kami, Pak Jokowi, maaf sekali kami akan (tetap) mendukung walau tidak di pemerintahan," ujar Rocky, dikutip Suara.com dari kanal YouTube Rocky Gerung Official, Minggu (23/10/2022).
Padahal pendukung Anies berharap ada perubahan di masa depan, sesuatu yang tentu sulit tercapai apabila Partai NasDem bersikeras mempertahankan ideologi politiknya yang masih sejalan dengan rezim Jokowi.
Karena itulah, Rocky menduga, reshuffle menteri Partai NasDem dari kabinet Jokowi sangat mungkin terjadi. Namun menariknya, bisa jadi salah satu yang akan menggantikan menteri Partai NasDem di kabinet Jokowi adalah Anies Baswedan itu sendiri.
"Sangat mungkin nanti Pak Jokowi, kalau di akhir, dia akan reshuffle satu menteri dari NasDem terus dimasukin Anies. Jadi kacau," tutur Rocky yang langsung memancing tawanya dan Hersubeno Arief.
Pernyataan ini tentu mengingatkan dengan "ramalan" Rocky beberapa tahun lalu, bahwa bisa jadi Partai NasDem akan melakukan langkah radikal dengan mengusung Anies di Pilpres 2024. Saat itu Rocky menuai kritikan, tetapi nyatanya Partai NasDem benar-benar melakukan manuver politik sesuai perkiraannya pada 2022.
Baca Juga: Tak Merasa Disindir, NasDem: Kami Tak Sembrono Tentukan Capres, Presiden Jokowi Paham Tradisi Kami
"Ya kalimat saya itu, sangat mungkin Anies menggantikan menteri NasDem di pemerintahan Jokowi. Di reshuffle-nya Anies," sambung Rocky menegaskan.
Karena itulah, Rocky mengaku tidak kaget melihat PDI Perjuangan kalang-kabut dan mendorong Partai NasDem untuk segera mengundurkan diri dari koalisi.
"Kalau nggak (mengundurkan diri) nggak ada gunanya sidang kabinet, tapi mendua di situ. Ya orang kan curiga saja bahwa bocoran-bocoran (sidang) kabinet itu dipakai untuk kampanye Anies," jelas Rocky.
"Jadi nggak perlu lagi kita berbasa-basi. Anies ditetapkan sebagai calonnya NasDem, berarti berlaku prinsip 'Anies menantang Jokowi'. Jadi yang mengusulkan ya keluar dari situ. Jangan nyari keuntungan dari lawannya untuk disodorkan pada kandidatnya," tegasnya.
Rocky juga meyakini Jokowi pun memahami ada potensi goyahnya Kabinet Indonesia Maju dengan manuver politik Partai NasDem yang cukup signifikan.