Suara.com - Usai mendengar pidato Presiden Joko Widodo, rupanya Partai Golkar berniat untuk mendengarkan pesan dari Jokowi terkait dengan deklarasi capres dan cawapres untuk Pilpres 2024.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto.
Airlangga mengutip pesan dari Jokowi yang meminta agar Golkar tidak sembrono, emosi, dan terburu-buru dalam menentukan capres dan cawapres 2024.
"Kan Presiden bilang hati-hati, jangan sembrono, jangan emosi, ini emosinya biar turun tidak sembrono, kita pilih yang tepat," kata Airlangga saat penyerahan mobil listrik kepada 37 ketua DPD Golkar di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Sabtu (22/10/22).
Baca Juga: Deklarasikan Dirinya Siap Nyapres, Ganjar: Capres Apa? Aku Ini PDI Perjuangan, Itu Urusan Bu Mega
Karena hendak mengikuti pesan dari orang nomor 1 RI, Golkar akan mencari sosok capres pilihan mereka dengan tepat dan penuh kehati-hatian.
Menanggapi pernyataan Airlangga yang tampaknya menunjukan sikap 'manut' terhadap arahan Jokowi, politikus Demokrat, Cipta Panca, memberikan sindiran menohok kepada Golkar.
Melalui akun Twitter pribadinya @panca66, ia menyebut jika Golkar tidak memiliki harga diri.
"Golkar ikuti arahan petugas PDIP. Nggak ada harga dirinya si kuning ini. Padahal partai paling tua dan paling lama berkuasa di Indonesia," tulis Panca pada Minggu (23/10/22).
Respons Warganet
Cuitan ini pun sontak saja menuai beragam komentar dari warganet.
"Golkar itu takut kehilangan kursi menteri padahal tinggal 2 tahun kurang. Kasian amat @PartaiGolkar diatur petugas PDIP," kata warganet.
"Partai weleh jadi petugas jongos partai lain ya kerdil. Bentar lagi politisi partainya ada yang nyebrang," imbuh warganet lain.
"Daripada ikut arahan kebo baperan?" ujar warganet lain.
"Terlihatlah bahwa ketuanya untuk ikut pemilihan lurah pun nggak pantas, apalagi mau ikut Pilpres," tambah warganet lain.
"Salah satu partai besar dan lama kalah pamor sama petugas partai," komentar warganet lainnya lagi.