Suara.com - Wakil Ketua Umum (Waketum) PSSI Iwan Budianto baru-baru ini juga ikut disorot usai dicecar 70 pertanyaan oleh penyidik Ditreskrimum Polda Jawa Timur terkait tragedi Kanjuruhan, pada Kamis (20/10/2022).
Iwan diperiksa selama 5,5 jam yakni dari pukul 13.00 WIB hingga 18.30 WIB di Mapolda Jatim. Terkait tudingan bahwa PSSI kurang empati lantaran menggelar fun football di tengah duka Kanjuruhan, ia mengatakan itu permintaan dari FIFA.
"Pertanyaan ada 70, terkait tupoksi PSSI apa, gitu lah," ungkap Iwan.
"Kan sebenarnya message presiden FIFA adalah akan ada banyak kejadian di sepakbola dunia tapi sepakbola harus tetap jalan," lanjutnya menjelaskan.
Baca Juga: Diperiksa Polisi, Ketua Umum PSSI Iwan Bule Diam Seribu Bahasa
Momen ini membuat publik penasaran dengan sosok Iwan Budianto, di mana ia adalah pejabat PSSI yang terbilang jarang disorot ketimbang Iwan Bule.
Terlebih ternyata Iwan Budianto merupakan orang besar di klub yang terlibat dalam tragedi tersebut, Arema FC. Namun sikap bungkamnya ini justru memantik kekecewaan para Aremania, suporter Arema FC. Dua jabatan penting yang diemban Iwan Budianto ini diharapkan para Aremania untuk bisa dimanfaatkan pertanggungjawabannya dalam Tragedi Kanjuruhan, namun belum ada langkah signifikan yang terjadi.
Lantas seperti apa sososk Iwan Budianto?
Profil Iwan Budianto
Iwan Budianto lahir di Malang, pada 24 Januari 1974. Ia memperistri Ni Putu Evi Shinta Dewi dan dikaruniai dua orang putri. Mereka adalah Laksmi Arista Vyanda dan Laras Carissa Devinta yang menikah dengan striker Arema FC, Muhammad Rafli.
Baca Juga: Diperiksa Polda Jatim Terkait Tragedi Kanjuruhan, Waketum PSSI Dicecar 70 Pertanyaan
Pendidikan dari Iwan Budianto sendiri tidak diketahui secara rinci, namun menurut sumber, ia merupakan lulusan Universitas Kediri. Sementara kariernya dalam kepengurusan klub sepak bola di tanah air sudah memiliki jam terbang yang cukup banyak.
Iwan tercatat pernah dipercaya menangani klub Persik Kediri. Dalam kepemimpinannya sebagai manajer, Persik Kediri meraih dua gelar. Kini namanya pun kembali dikaitkan dengan kehadiran Muhammad Rafli di tubuh Timnas Indonesia senior.
Iwan juga kerap menjadi CEO Pelita Jaya dan Arema FC sejak tahun 2015. Namun, pada 2021, ia memberi jabatan Presiden Direktur (Presdir) Arema itu kepada Gilang Widya Pramana atau yang biasa dikenal dengan nama Juragan 99. Ini membuatnya menjadi CEO non-aktif.
Kendati begitu, dilihat dari akta perusahaan PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia di Ditjen AHU Kemenkumham per Mei 2022, Iwan Budianto memiliki saham 3.750 lembar saham atau senilai Rp3.750.000.000 di klub berjuluk Singo Edan tersebut. Dalam akta itu pula Iwan Budianto masih tertulis sebagai direktur utama.
Iwan diketahui juga menjabat sebagai wakil ketua PSSI menggantikan Joko Driyono yang saat itu diangkat sebagai PLT Ketua Umum pada acara kongres di Bali, Desember 2018.
Iwan Budianto resmi terpilih sebagai Wakil Ketua Umum atau Waketum PSSI mendampingi Mochamad Iriawan atau Iwan Bule periode 2019-2023. Dalam kariernya, ia juga sempat ditunjuk menjadi Ketua Panitia Piala Dunia U-20 yang digelar di Indonesia.
Kembali ke panggilan polisi terkait tragedi Kanjuruhan, Iwan Budianto datang bersama Iwan Bule selaku Ketum PSSI. Mereka akhirnya memenuhi janji tersebut setelah sempat meminta pembatalan pemeriksaan pada Selasa (18/10/2022).
Kontributor : Xandra Junia Indriasti