Suara.com - Partai Golkar rupanya berniat mendengarkan pesan Presiden Joko Widodo atau Jokowi terkait deklarasi capres dan cawapres 2024. Hal ini diungkapkan langsung oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Airlangga mengutip pesan Presiden Jokowi yang meminta Golkar tidak sembrono, emosi hingga buru-buru dalam menentukan capres dan cawapres yang akan diusung untuk Pilpres 2024.
"Kan Presiden bilang hati-hati, jangan sembrono, jangan emosi, ini emosinya biar turun tidak sembrono, kita pilih yang tepat," kata Airlangga saat penyerahan mobil listrik kepada 37 ketua DPD Golkar di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Sabtu (22/10/2022).
Karena itu, Golkar akan mencari sosok capres pilihan mereka dengan tepat dan penuh kehati-hatian. Langkah ini juga akan dilakukan bersama koalisi Golkar lain yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), yakni PAN dan PPP.
Baca Juga: Jokowi Kantongi Nama Capres dari KIB, Kata Airlangga Hartarto
Sebelumnya, Presiden Jokowi berpesan kepada Partai Golkar untuk cermat dalam menentukan capres dan cawapres untuk bertarung di Pemilu 2024.
"Saya yakin, saya yakin, saya yakin Golkar akan dengan cermat akan dengan teliti, akan dengan hati-hati, tidak sembrono dalam mendeklarasikan calon presiden dan wakil presiden 2024," kata Presiden Jokowi.
Pesan Presiden Jokowi itu disampaikan saat menghadiri acara puncak Hari Ulang Tahun Ke-58 Partai Golkar di Hall C, Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat.
Hingga kini, baru satu partai politik yang telah mendeklarasikan nama capres 2024, yaitu Partai NasDem. Partai yang dipimpin Surya Paloh itu berniat mengusung Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 Anies Baswedan di Pilpres 2024.
"Meskipun tadi saya lihat sudah teriak semua Pak Airlangga Hartarto dan saya meyakini bahwa yang akan dipilih oleh Partai Golkar, capres maupun cawapres ini adalah tokoh-tokoh yang bener," tambah Jokowi.
Baca Juga: Momen HUT Golkar Bertabur Sinyal Politik: Kagetnya Jokowi, Jas Kuning Luhut, Isyarat Ridwan Kamil
Presiden Jokowi sendiri memuji Golkar sebagai partai yang sudah matang dan punya pengalaman malang melintang. Menurutnya, Golkar telah makan asam garam dalam perpolitikan Indonesia selama 58 tahun sehingga akan bertindak dengan hati-hati.
"Silakan terjemahkan sendiri karena bapak ibu sekalian, presiden itu seperti pilot, penumpangnya banyak sekali, seluruh rakyat Indonesia dan pilpres itu memilih pilot dan kopilot. Ini yang tidak mudah sekarang ini," pungkas Jokowi. [ANTARA]