Suara.com - Sosok Ferdy Sambo yang selalu menenteng buku hitam memunculkan beragam opini dan asumsi hingga disebut memiliki isi yang begitu penting serta rahasia.
Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto justru memiliki pandangan tersendiri mengenai hal tersebut.
Benny menyampaikan bahwa para perwira tinggi polisi sudah terbiasa dan selalu membawa buku catatan di berbagai situasi.
Menurutnya, fenomena Ferdy Sambo yang menenteng buku catatan sendiri, diduga karena jenderal bintang dua itu kini tak ada ajudan selama menjalani persidangan.
Baca Juga: Arahan Presiden Jokowi Dinilai Dapat Pulihkan Citra Polri yang Tercoreng
"Kenapa FS ini pegang sendiri. Kan nggak ada ajudan. Ketika ada ajudan, ajudan yang pegang," ungkap Benny Mamoto dalam acara SATU MEJA dikutip Suara.com dari kanal YouTube KOMPAS TV, Jumat (21/10/2022).
Benny menjelaskan bahwa ketika ada ajudan, maka mungkin Ferdy Sambo memiliki kebiasaan untuk menaruh buku tersebut dan akan dibawakan ajudan.
Kebiasaan Perwira Polisi
Berbeda dengan pendapat yang lainnya, Benny justru menyebut buku hitam itu tak ada hal yang bersifat rahasia.
Dia menegaskan bahwa sikap Ferdy Sambo membawa buku hitam itu hanyalah kebiasaan semata.
Baca Juga: Teka-teki Buku Hitam Ferdy Sambo yang Dituding Berisi Catatan 'di Bawah Meja', Ternyata Isinya Ini
Sebab, apabila buku itu berisi rahasia dan dibuka ketika penggeledahan, maka akan ketahuan.
Benny menjelaskan bahwa seluruh perwira polisi memiliki catatan karena berisi hal seputar pekerjaannya dan dibawa oleh sang ajudan.
"Saya melihat dari sisi kebiasaan dulu. Kebiasaan memang semua perwira tinggi, perwira menengah, catatan itu menjadi penting karena di situ isinya arahan dari pimpinan, jadwal kegiatan dan sebagainya," terang Benny.
"Oleh sebab itu, kebiasaan membawa buku itu hal yang biasa. Soal isi, sisi lain," tegas Ketua harian Kompolnas itu.
Pengacara beberkan isi buku hitam Sambo
Usai banyak kecurigaan mencuat terkait isi buku hitam tersebut, tim kuasa hukum Ferdy Sambo akhirnya angkat bicara.
Arman Hanis selaku salah satu pengacara Ferdy Sambo mengklaim buku tersebut adalah buku catatan harian biasa.
"Jadi buku hitam itu catatan harian. Tadi saya tanyakan karena banyak yang tanya, apa sih isinya," kata Arman Hanis di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, (Senin, 17/10/2022).
Senada dengan Arman, Bobby Rahman Manulu buku tersebut memuat catatan pribadi milik Sambo sejak dirinya menjabat di Dirtipidum Polri.
"(Catatatan sejak) Bareskrim Polri sampai dengan saat ini, seluruh kegiatan. Jadi kegiatan sehari-hari itu apa, misalnya dia rapat, pokoknya kegiatan sehari-hari, beliau menjabat kasubdit 3 direktorat tindak pidana umum Bareskrim Polri, itu aja isinya," kata Bobby, dikutip dari Suara.com pada Jumat (21/10/2022).