Suara.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menatap optimis pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2022 bisa mencapai 5,5 persen.
Indikator ekonomi yang makin membaik menjadi daya ungkitnya.
"Ini artinya, pertumbuhan ekonomi di kuartal III masih akan tumbuh sangat kuat di area di atas 5,5 persen, perkiraan dari Kemenkeu," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita secara virtual, Jumat (21/10/2022).
Alhasil sepanjang tahun ini, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini pun optimistis bahwa perekonomian sepanjang tahun 2022 bisa berada pada rentang 5 persen hingga 5,3 persen.
Baca Juga: Langkah Pemerintah Indonesia untuk Antisipasi Krisis Pangan Dinilai Jitu
Dirinya memaparkan sejumlah indikator ekonomi Indonesia pada tren positif, hal tersebut terlihat pada indikator PMI Manufaktur yang berada pada jalur ekspansi selama 13 bulan berturut-turut.
Selain itu di lihat dari konsumsi listrik. Sri Mulyani mengatakan pertumbuhan konsumsi listrik dari sektor bisnis dan industri juga positif.
Masing-masing sektor tercatat tumbuh sebesar 17,3 persen dan 8,1 persen. Sementara manufaktur, industri pengolahan kapasitas produksi juga mengalami kenaikan.
"Ini menggambarkan bahwa pemulihan ekonomi sudah terjaga momentumnya," katanya.
Meski seluruh indikator menunjukan pemulihan yang luar biasa besar, dia juga memperingatkan untuk tetap waspada terutama pada 2023.
Baca Juga: Sri Mulyani: Belanja Negara untuk Pendidikan Capai Rp612,2 Triliun Demi Peningkatan SDM
Pasalnya, gelombang pelemahan ekonomi dunia dan ketidakpastian global, serta kecenderungan suku bunga yang naik pasti akan mempengaruhi berbagai indikator dan juga faktor-faktor yang mendorong ekonomi Indonesia.