Suara.com - Seorang pejabat tinggi Rusia mengatakan bahwa negara itu akan mengekspor lebih dari 50 juta ton biji-bijian pada tahun pertanian 2022-2023, sesuai dengan amanat Presiden Vladimir Putin.
Wakil Pertama Menteri Pertanian Rusia, Oksana Lut, menyampaikan komitmen terkait ekspor hasil pertanian tersebut pada Kamis (20/10), seperti diberitakan oleh Antara.
Dalam sebuh forum yang ia hadiri, Wamen Lut menyatakan bahwa hasil panen tahun ini akan memungkinkan Rusia menyediakan biji-bijian, baik di dalam maupun luar negeri, dan negara itu berencana untuk memasok biji-bijian ke seluruh negara yang membutuhkan.
Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, juga telah mengonfirmasi kesiapan negaranya untuk memasok biji-bijian dan pupuk guna memastikan ketahanan pangan dunia.
Ia juga mengatakan bahwa Rusia mengalami banyak kesulitan dalam mengekspor biji-bijian karena Amerika Serikat berupaya memblokir sebanyak mungkin peluang untuk membuat penyelesaian keuangan terhadap produk-produk Rusia.
Sebelumnya, bulan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menambah pengiriman gandum Ukraina ke negara-negara miskin.
Dia menyebutkan, dari 80 kapal pengangkut gandum yang meninggalkan pelabuhan Ukraina, 32 di antaranya berlabuh di Turki yang dinilainya normal karena Turki turut menjadi negara yang mengoordinasi pengiriman pangan tersebut.
“Tiga dikirim ke Afrika Selatan, tiga ke Israel, tujuh ke Mesir, 30 ke Uni Eropa, dan hanya dua ke negara-negara termiskin di bawah program pangan PBB, yaitu Yaman dan Djibouti. Ini hanya 60.000 ton dan hanya 3 persen," kritik Putin pada 9 September.
Putin mencatat bahwa Rusia tidak dapat memengaruhi distribusi gandum tetapi secara umum Moskow berpendapat akan lebih tepat untuk meningkatkan pengiriman ke negara-negara termiskin.