3 Profil Produsen Obat Sirup yang Ditarik BPOM, Salah Satunya Sudah Berdiri Sejak 1949

Rifan Aditya Suara.Com
Jum'at, 21 Oktober 2022 | 11:23 WIB
3 Profil Produsen Obat Sirup yang Ditarik BPOM, Salah Satunya Sudah Berdiri Sejak 1949
Salah satu apotek di Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) memasang informasi penghentian sementara penjualan obat sirup, Kamis (20/10/2022). [SuaraJakarta.id/Wivy Hikmatullah]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hasil investigasi dan penelitian yang dilakukan BPOM memperlihatkan 5 obat sirup dengan Etilen Glikol (EG) melebihi batas aman. Selain mengetahui produknya, mari kita simak pula profil produsen obat sirup yang ditarik BPOM

BPOM menyebut obat sirup tersebut diproduksi oleh produsen yang memiliki rekam jejak kepatuhan minimal dalam pemenuhan aspek mutu. Lima obat sirup ini berasal dari 3 produsen. 

Produsen yang dimaksud antara lain adalah PT Konimex, PT Yarindo Farmatama, dan Universal Pharmaceutical Industries. Untuk mengetahui lebih lengkap terkait profil masing-masing produsen, Anda bisa melihatnya di bawah ini.

Pertama, PT Konimex

Pertama adalah PT Konimex. Produk obat sirup yang ditarik BPOM dan diproduksi oleh PT Konimex adalah Termorex Sirup (obat demam), nomor izin edar DBL7813003537A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml.

Perusahaan ini menjadi salah satu perusahaan farmasi nasional yang fokus pada usaha perdagangan bahan kimia, alat-alat laboratorium, hingga alat kedokteran. Mengacu pada sejarahnya, perusahaan ini didirikan oleh Djoenaedi Joesoef pada 8 Juni 1967 lalu.

Termorex obat sirup tercemar etilen glikol. (Dini/Suara.com
Termorex obat sirup tercemar etilen glikol. (Dini/Suara.com

Rintisan bisnis ini telah dilakukan sejak tahun 1949 lalu, baru kemudian masuk Penanaman Modal Dalam Negeri pada tahun 1971, dan perusahaan mulai memproduksi obat-obatan secara independen. PT Konimex juga jadi salah satu pelopor produsen obat kemasan praktis isi 4 tablet di Indonesia.

Tahun 1980 kemudian perusahaan ini melakukan diversifikasi usaha ke industri kembang gula, dengan pendirian NIMM’s dan PT Sinar Intermark sebagai distributor yang bertugas memastikan ketersediaan produk. Pengembangan bisnis terus dilakukan hingga pada tahun 2017 perusahaan ini telah memiliki 56 cabang, dan ribuan staf yang dipekerjakan dari Banda Aceh hingga Jayapura.

Tidak hanya pasar nasional, PT Konimex kemudian melebarkan sayap hingga ke kawasan Singapura, Malaysia, Vietnam, Kamboja, Myanmar, hingga ke Saudi Arabia.

Baca Juga: 5 Obat Sirup yang Diklaim Aman dari Etilen Glikol, Diduga Penyebab 99 Anak Meninggal Akibat Gagal Ginjal Akut

Kedua, PT Yarindo Farmatama

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI