Suara.com - Anies Baswedan resmi melepas jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Minggu 16 Oktober 2022 lalu. Setelah meninggalkan lingkungan Pemprov dan tidak lagi mempimpin Ibu Kota Jakarta, ternyata ada beberapa daftar janji Anies yang belum terealisasi.
Dalam akun Instagram @aniesbaswedan, Anies mengungkapkan ia sudah berhasil menjalankan amanah memimpin Jakarta dengan tuntas. Namun, nyatanya masih ada beberapa janji program Anies yang belum terealisasi hingga ia lengser.
Tidak terealisasikannya sejumlah janji Anies ini dibeberkan oleh Fraksi PDIP DPRD DKI. PDIP memberikan rapor merah terhadap kinerja Anies selama menjabat sebagai Gubernur DKIJakarta periode 2017-2022.
Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Gembong Warsono mengungkapkan bahwa pihaknya hanya mencatat 5 janji Anies yang telah ia penuhi dari 23 janji untuk warga Jakarta. Menurut Gembong, Anies hanya baik dalam merencanakan. Namun, saat eksekusi, termasuk menangani permasalahan pokok warga Jakarta, dia masih belum bisa melakukannya.
Selain itu, dia juga menyatakan jika Penjabat (PJ) Gubernur DKI Heru Budi Hartono belum tentu bisa melanjutkan program-program kerja Anies Baswedan. Karena beberapa progres pembangunannya masih berada jauh di bawah rata-rata. Lantas apa saja janji Anies yang belum dilakukan hingga akhir masa jabatannya? Simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Daftar Janji Anies yang Belum Dilakukan
Berikut daftar penilaian PDIP DPRD DKI terhadap janji pada masa kampanye Anies Baswedan yang belum dilakukan:
1. Memperluas manfaat KJS jadi KJS Plus dan menambah manfaat untuk para guru ngaji, pengajar Sekolah Minggu, penjaga rumah ibadah, penceramah, khatib dan pemuka agama
Janji ini ternyata tidak dilakukan Anies hingga masa purna jabatan Anies Baswedan. Berdasarkan realitanya, KJS untuk guru ngaji atau guru sekolah Minggu hanyalah sebatas wacana janji kampanye Anies.
2. Membuka sebanyak 200.000 peluang wirausahawan baru dalam program OK OCE selama 5 tahun
Program ini juga tidak mencapai target. Karena selama lima tahun hanya sebanyak 6.000 Jakpreneur (OKE OCE) yang sudah mendapatkan modal.
3. Mengurangi angka pengangguran di DKI Jakarta melalui pendidikan kejuruan
Pengangguran merupakan salah satu persoalan yang serius di setiap negara termasuk Indonesia teruma di Jakarta. Pada awal kampanye Anies menjanjikan akan mengurangi angka pengangguran di DKI Jakarta melalui pendidikan kejuruan. Namun ternyata program ini tidak mencapai targer selama lima tahun masa kepemimpinannya.
Berdasarkan data kependudukan, angka pengangguran di DKI Jakarta rata-rata pada 2012-2017 sebanyak 7,51 persen, sedangkan rata-rata di tahun2018-2021 yakni sebanyak 7,97 persen.
4. Menghentikan reklamasi di Teluk Jakarta
Anies menjanjikan akan menghentikan reklamasi di Teluk Jakarta. Namun pada tahun 2020, Anies justru memberikan izin reklamasi kepada PT Pembangunan Jaya Ancol seluas kurang lebih150 hektar untuk perluasan kawasan wisata Taman Impian Jaya Ancol dan Dunia Fantasi (Dufan). Kemudian 2022, Anies mengeluarkan Pergub No. 31 tahun 2022 terkait RDTR yang mengarahkan reklamasi Pulau G menjadi kawasan permukiman.
5. Membangun pemerintahan yang transparan dengan konsep Smart City
Janji Anies ini justru berbanding terbalik karena ia menutup akses e-budgeting sehingga warga Jakarta tidak dapat memantau APBD sampai ke satuan terkecil.
6. Menghentikan praktik penyelewengan di dalam lingkup birokrasi
Meskipun Anies menjanjikan akan menghentikan praktik penyelewengan di dalam birokrasi. Namun ternyata terjadi korupsi Rp 152 M pada kegiatan pengadaan lahan DP 0 Rupiah serta saat penyelenggaraan Formula E tidak transparan.
7. Menanggulangi bencana banjir, kemacetan, dan pembangunan ITF
Pada masa pemerintahan Anies Baswedan, normalisasi terhadap sungai di DKI Jakarta 0 persen, naturalisasi sungai 0 persen, pembangunan LRT 0 persen serta pembangunan ITF 0 persen. Bahkan beberapa waktu lalu Jakarta dilanda banjir parah.
8. Memberikan cuti bagi suami yang istrinya sedang hamil, dan membangun day care yang profesional
Realitanya handa ada peraturan cuti melahirkan bagi ASN Provinsi DKI Jakarta, itupun cuti tanpa adanya tanggungan. Sementara, hanya terdapat tiga Tempat Penitipan Anak (TPA) Negeri di Balai Kota, Kantor Walikota Jakarta Barat, dan Walikota Jakarta Utara.
9. Memberikan kredit usaha bagi perempuan
Selama lima tahun Anies menjabat sebagai gubernur, tidak ada program kredit untuk kaum perempuan yang diwujudkan.
10. Rumah perlindungan bagi perempuan dan anak
Anies menjanjikan perlindungan bagi perempuan dan anak. Dari 267 Rumah Aman yang dijanjikan, hanya ada 4 saja yang terbangun hingga 2022.
11. Mengurangi kesenjangan di Ibu Kota
Janji Anies untuk mengurangi kesenjangan di Jakarta selama lima tahun tidak mencapai target. Berdasarkan indeks Gini Ratio di Jakarta pada bulan September 2017 mencapai 0,409. Sedangkan di September 2022 sebesar 0,411 artinya kesenjangan di Ibu kota malah semakin meningkat.
12. Mengaktifkan komunitas di Jakarta dan membangun 175 Science Park serta taman-taman lainnya
Pembanhunan science park selama lima tahun tidak tercapai. Sementara, dari 261 taman direncanakan akan dibangun hanya ada 100 taman yang terealisasikan.
13. Membangun museum Betawi dan menjadikan Jakarta sebagai pusat kebangkitan film nasional melalui program sinergi dengan semua pemangku kepentingan dalam kerja kreatif sinematografi dan juga industri film
Pada kenyataannya program ini idak mencapai target. Karena tidak ada pembangunan museum kebudayaan Betawi di taman Benyamin Sueb.
14. Menurunkan tingkat polusi DKI Jakarta dan memperbaiki kinerja PPSU
Pada bulan Juli 2022 DKI Jakarta tercatat menempati urutan kedua di dunia dengan kualitas udara yang buruk atau tercemar.
15. Meningkatkan layanan air bersih di Jakarta
Janji kampanye Anies ini tidak mencapai target, hingga tahun 2019 kebutuhan air bersih hanya bertambah sebesar 63,16 persen saja. Kemudian tahun 2022, target tidak berubah tetap diangka 64 persen. SPAM tidak melakukan pembangunan sama sekali alias 0 persen.
16. Meningkatkan pelayanan kesehatan di Jakarta
Meskipun sudah menjadi kota metropolitan, namun masih ada 15 kelurahan di DKI Jakarta yang belum memiliki puskesmas. Hal ini menunjukkan jika program Anies untuk meningkatkan layanan kesehatan di Jakarta tidak mencapai target. Mengingat masih banyaknya warga yang belum mendapatkan fasilitas kesehatan yang sama.
17. Pembangunan kampung susun, kampung deret dan rumah susun yang melibatkan sejumlah pengembang kelas menengah
Diketahui Kampung Susun Bayam kontraktornya yakni PT PP serta Kampung Aquarium dibangun oleh PT Nusa Konstruksi Enjiniring. Faktanya, kedua PT tersebut adalah perusahaan besar, bukan menengah.
18. Membangun tempat-tempat wisata yang inklusif
Selama menjabat sebagai Gubernur Jakarta, tidak ada tempat wisata baru yang dibangun. Hanya beberapa spot foto Instagramable saja yang dibangun, terutama di kawasan Sudirman-Thamrin.
Daftar Janji Anies yang Mencapai Target
Terdapat sejumlah janji Anies yang sudah dipenuhi, antara lain yaitu:
1. Memperluas manfaat KJP menjadi KJP Plus dengan peserta usia 6 hingga 21 tahun untuk kelompok belajar paket A, B, C, madrasah, pondok pesantren, kursus, dan juga bantuan tunai untuk sejumlah keluarga tidak mampu
Program KJP Plus ini sudah mencapai target. KJP Plus telah menjangkau anak putus sekolah serta dapat digunakan untuk Program Kejar Paket.
2. Meningkatkan bantuan hibah untuk beberapa lembaga keagamaan dan Ormas
Dalam meningkatkan bantuan hibah untuk lembaga keagamaan dan Ormas, Anies telah mencapai target. Hibah sebesar Rp352 miliar digelontorkan untuk 131 ormas keagamaan dan juga tempat ibadah sepanjang tahun 2022.
3. Mengintegrasikan transportasi di DKI Jakarta
Anies sudah melakukan janji untuk mengintegrasikan transportasi di Jakarta dengan satu harga Jaklingko. Akan tetapi pengorbanan pelayanan terutama di Trans jakarta menyebabkan penumpukan penumpang di halte-halte Transjakarta.
4. Menjaga harga kebutuhan pangan di Jakarta dengan mengendalikan inflasi
Anies dinilai berhasil menjaga harga kebutihan pangan di Jakarta dengan mengendalikan inflasi. Programnya ini sudah mencapai target. Berdasarkan data, inflasi relatif terjaga di angka 2,4 persen selama periode 2018-2021.
5. Menyelenggarakan berbagai kesenian Jakarta sepanjang tahun
Janji Anies untuk menyelenggarakan berbagai kesenian Jakarta sepanjang tahun sudah mencapai target. Hal ini terbukti setelah Pemprov Jakarta rutin menggelar festival kesenian sejak tahun 2018 hingga 2022.
Demikian tadi daftar janji Anies yang belum dilakukan hingga masa purna jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2018-2022.
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari