Cerita Mengerikan di Rumah Magelang Ferdy Sambo: Keributan Pecah, Kuat Maruf Pegang Pisau Kejar Brigadir J

Kamis, 20 Oktober 2022 | 18:07 WIB
Cerita Mengerikan di Rumah Magelang Ferdy Sambo: Keributan Pecah, Kuat Maruf Pegang Pisau Kejar Brigadir J
Cerita Mengerikan di Rumah Magelang Ferdy Sambo: Keributan Pecah, Kuat Maruf Pegang Pisau Kejar Brigadir J. [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ricky Rizal mengetahui cerita saat Kuat Maruf berlari mengejar Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat dengan sebilah pisau di Magelang, Jawa Tengah. Atas hal itu, Ricky berinisiatif menyita senjata milik Yosua agar tidak terjadi keributan.

Pernyataan itu disampaikan tim kuasa hukum Ricky dalam nota keberatan atau eksepsi atas dakwaan JPU terkait kasus pembunuhan berencana terhadap Yosua. Nota keberatan itu dibacakan dalam sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (20/10/2022).

"Saya mengetahui karena saya mengambil senjata (Steyr AUG dan HS) dari kamar ADC lantai 1 (satu) di rumah Magelang dan atas inisiatif saya sendiri karena pada saat itu saya mendengar cerita dari Kuat yang sebelumnya mengejar Yosua dengan menodongkan sebilah pisau," demikian pernyataan Ricky sebagaimana dibacakan dalam ruang sidang.

Terdakwa kasus pembunuhan berencana Ricky Rizal saat mengikuti sidang perdana di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (17/10/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Terdakwa kasus pembunuhan berencana Ricky Rizal saat mengikuti sidang perdana di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (17/10/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

Di sisi lain, Ricky juga berinisiatif menyita senjata Yosua. Hal itu dilakukan guna menghindari hal-hal yang tidak diinginian.

Baca Juga: Nasib Sial Irfan Widyanto, Peraih Adhi Makayasa Terlibat Kasus Ferdy Sambo Gara-Gara Gantikan Atasan

"Dan Yoshua memiliki senjata sehingga Saya berinisiatif mengamankan senjata Yoshua supaya tidak terjadi hal-hal yan tidak diinginkan," lanjut tim kuasa hukum, sekali lagi.

Menurut Erman Umar selaku kuasa hukum Ricky, tindakan itu ditempuh lantaran terjadi keributan antara Yosua dengan terdakwa Kuat Maruf. Ricky disebut hanya menerima informasi dari Kuat soal Yosua yang hendak masuk ke kamar istri Ferdy Sambo.

"Dakwaan itu banyak dilakukan semua sebagian besar adalah asumsi, contoh dia bilang kejadian di Magelang pada saat R mengamankan senjata milik J, penyebabnya adalah ada pertengkaran antara J dengan Kuat. Dia (Ricky) tidak tahu karena dia di luar arena," kata Erman usai sidang.

"Pada saat kejadian itu dia mendapat informasi dari KM bahwa ada upaya gerakan yang mencurigakan oleh J mau naik ke atas tempat PC," tambah dia.

Terdakwa Kuat Maruf berjalan meninggalkan ruangan usai mengikuti sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir J alias Nopriansyah Yosua Hutabarat di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (20/10/2022). [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa].
Terdakwa Kuat Maruf berjalan meninggalkan ruangan usai mengikuti sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir J alias Nopriansyah Yosua Hutabarat di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (20/10/2022). [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa].

Sebagai polisi, Ricky diklaim berinisiatif agar tidak terjadi keributan antara Yosua dengan Kuat. Tidak hanya itu, Ricky secara pangkat lebih tinggi ketimbang Yosua.

Baca Juga: Nasib Kuat Maruf Ditentukan Hakim Rabu Pekan Depan

"Itu pertama masalah senjata tidak ada niat hal-hal yang lain, tapi untuk pengamanan hal-hal yang sesuatu tidak diinginkan terjadi antara KM dan J," sebut Erman.

Dalam perkara ini, Ricky didakwa tidak melakukan pencegahan atas niat jahat Ferdy Sambo yang menghabisi nyawa Yosua. Hal itu merujuk pada dakwaan subsidair sebagaimana diatur dalam Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI