Selain itu, mungkin saja hal tersebut bisa dilihat sebagai bentuk pengakuan kesalahan yang dilakukan pemerintah dan pihak lainnya.
"Jadi, kalau misal Pak Jokowi pernah buka tenda di IKN, coba buka tenda di Malang saja di Kanjuruhan. Menteri-menteri dibawa ke situ, polisi-polisi dibawa ke situ," terang Rocky.
Menurutnya, dalam penanganan insiden ini, pemerintah justru harus mengedepankan dan menampakan kejujuran batin. Bukan hanya soal infrastruktur.
"Pengakuan kesalahan itu ingin dilihat sebagai kejujuran dari batin. Kalau yang dipamerkan 'Udah, gampang nanti kita bongkar itu'. Tapi memanipulasi ingatan itu nggak bisa. Harus ada kejujuran," pungkasnya.