Suara.com - Pimpinan Pusat Wanita Persatuan Pembangunan (WPP) menggelar audiensi bersama Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Mardiono di Gedung Dewan Perwakilan Pusat (DPP) PPP, Menteng, Jakarta Pusat. Dalam pertemuan itu, mereka membahas persiapan Musyawarah Nasional (Munas) ke-III guna menyiapkan bakal calon legislatif (Bacaleg) perempuan pemilu 2024.
Plt Ketua Umum WPP, Fernita mengatakan bila sesuai jadwal yang telah ditentukan, Munas ke-III WPP bertajuk "Optimalisasi Peta Jalan Gerakan Politik Perempuan dalam rangka Suksesi Pemilu 2024" ini rencananya bakal berlangsung pada 27-29 Oktober ini. Tetapi, WPP akan mengikuti jadwal dari Plt Ketua Umum PPP, Muhammad Mardiono.
"Yang direncanakan sebetulnya tanggalnya 27,28,29. Tapi kita juga tetep mengikuti jadwalnya pak ketum, karena harus dibuka oleh pak ketum," ucap Fernita di Gedung DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat.
Fernita menjelaskan, Munas ke-III tersebut akan diselenggarakan secara hybrid yang dihadiri 64 orang ketua dan sekretaris wilayah secara tatap muka. Sementara, 432 pengurus cabang ikut secara daring.
"(Lokasi) ada beberapa opsi, ada di Banten dan di Jakarta opsinya, tapi tadi ada usulan juga di Jogja, tapi nanti kita putuskan dengan panitia. Kita ini teknologi nya zoom ya, hybrid," jelas Fernita.
Fernita menyebut, Munas ke-III WPP tidak hanya membahas pergantian pengurus periode lima tahunan, dan pembahasan program kerja saja. Tetapi, mempersiapkan kader perempuan menjadi pemimpin menghadapi tahun politik 2024
Sebab, sebagai satu-satunya badan otonom (banom) yang berada di PPP, WPP harus menjadi garda terdepan dalam menggaet pemilih perempuan. Di sisi lain, WPP juga perlu mencetak kader perempuan hebat dan tangguh menyongsong masa depan partai.
"Dalam rangka juga memeriahkan acara, dan kita juga h-1 kita bikin diskusi tokoh perempuan nasional menghadirkan pejabat-pejabat di kementerian. Lalu, selain pergantian pengurus dan program kerja, kita juga mempersiapkan juga bagaimana WPP ini nanti berperan dalam proses pemilu 2024 terutama persiapan dalam Bacaleg perempuannya," tegas Fernita.
Di lokasi yang sama, Plt Ketua Umum PPP, Muhammad Mardiono bilang akan mensupport agenda WPP sebagai banom yang menjadi bagian dari ujung tombak pergerakan politik PPP di kalangan perempuan.
Baca Juga: PPP NTT Sepakat Usung Ganjar Pranowo Jadi Capres 2024
"Jadi dalam pertemuan tadi begitu, ada juga sempat diskusi kecil biasa ibu-ibu itukan banyak menyampaikan tentang mungkin penentuan tempat, kemudian arah politik terhadap WPP ya. Tentu karena WPP ini adalah bagian dari organisasi banomnya partai politik ya pasti muncul juga perpindahan tentang perpolitikan nasional kita saat ini," kata Mardiono.
Mardiono menegaskan, PPP juga akan mendorong peningkatan keterwakilan perempuan di parlemen sesuai UU Nomor 8 tahun 2012 tentang Pemilihan Umum, memuat ketentuan agar partai politik menyertakan keterwakilan perempuan sekurang-kurangnya 30 persen dalam kepengurusan partai politik tingkat pusat, dalam pengajuan calon anggota DPR,DPD, dan DPRD melalui kader WPP.
"Jadi PPP sudah taat asas itu, kita sudah mempersiapkan dari jumlah 30 persen pemenuhan gender itu sudah kita persiapkan ya, diantaranya ya ibu-ibu ini semua juga. Nanti akan menjadi bagian dari keikutsertaan dalam kontestasi," jelas Mardiono.
"Nanti tentu semua akan ada mekanismenya, karena sekali lagi PPP akan bisa memenuhi dari pemenuhan gender yang 30 persen itu," imbuh Mardiono.