Suara.com - Doa qunut menjadi bacaan yang diamalkan ketika sholat-sholat khusus, seperti sholat subuh dan witir. Tahukah kalian kapan waktu membaca doa qunut yang benar?
Mungkin anda sudah hafal dengan bacaan doa qunut namun belum tahu bahwa ada waktu yang baik membacanya. Jika mengacu pada Madzah Syafi'i dan Maliki, hukum membaca doa qunut saat sholat subuh adalah sunnah.
Lebih rincinya, doa qunut dibaca ketika:
- rakaat kedua sholat subuh
- dilakukan saat posisi masih berdiri
- dilakukan setelah rukuk dan sebelum sujud
- dibaca saat iktidal
Jika sholat berjamaah, imam dianjurkan membaca doa qunut dengan suara keras agar terdengar oleh makmun. Kemudian makmum mengaminkan.
Baca Juga: Doa Qunut Nazilah untuk Musibah: Keutamaan dan Cara Mengamalkannya
Saat doa qunut dibacakan, dianjurkan Imam mengubah lafal 'ihdini (berilah aku petunjuk)" menjadi 'ihdina (berilah kami petunjuk)'. Sebab, imam memimpin sholat bukan hanya berdoa dirinya sendiri, melainkan berdoa untuk makmumnya juga.
Baik berjamaah maupun sholat sendiri, saat doa qunut berada pada bagian yang berisi permohonan (harapan), dianjurkan posisi telapak tangan hadap ke atas. Namun sebaliknya, jika doa qunut berada pada bagian yang berisi menolak bala, posisi telapan tangan hadap ke bawah dan punggung tangan hadap ke atas.
Terkait kapan waktu membaca doa qunut yang benar juga disinggung dalam beberapa hadis. Nah, hadist-hadist berikut ini yang kemudian menjadi dasar masing-masing madzah menilai hukum doa qunut.
Syafi'i dan Maliki
Madzah Syafi'i dan Maliki melihat doa qunut sholat subuh adalah sunah. Hal ini tertuang dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad yang berbunyi sebagai berikut:
Baca Juga: Doa Qunut Subuh Lengkap Versi Pendek dan Panjang Beserta Artinya
Dikatakan oleh Anas bin Malik, bahwa Nabi Muhammad "senantiasa melakukan qunut pada salat subuh sampai beliau meninggalkan dunia," (H.R. Ahmad)
Madzah ini menyebut bahwa doa qunut termasuk sunah ab'adl. Sunah Ab-adl ini yaitu ketika doa qunut tidak dilakukan saat sholat, itu tidak membatalkan sholat, akan tetapi dianjurkan untuk menggantinya dengan melakukan sujud sahwi
Hanafi dan Hanbali
Hal berbeda terjadi pada mazhab Hanafi dan Hanbali. Menurutnya, doa qunut saat sholat subuh tidak dianjurkan.
Hal ini merujuk pada hadis yang diriwayatkan Imam Muslim yang berbunyi sebagai berikut:
"Sesungguhnya Rasulullah Sw. tidak berqunut saat salat fajar (salat subuh), kecuali ketika mendoakan kebaikan atau keburukan untuk suatu kaum." (H.R. Muslim).
Bacaan Latin Doa Qunut dan Artinya
Terlepas dari mazhab mana yang anda yakini, berikut bacaan doa qunut sebagaimana mestinya:
Allahhummahdinii fiiman hadait, wa'a finii fiman 'aafait, wa tawallanii fiiman tawal-laiit, wa baarik lii fiimaa a'thait, wa qinii syarra maa qadhait.
Fainnaka taqdhii walaa yuqdha 'alaik, wa innahu laayadzilu man walait, wa laa ya'izzu man 'aadait, tabaa rakta rabbanaa wata'aalait.
Falakalhamdu 'alaa maaqadhait, Astaghfiruka wa'atuubu ilaik, Wasallallahu 'ala Sayyidina Muhammadin nabiyyil ummiyyi. Wa'alaa aalihi washahbihi wasallam.
Artinya:
“Ya Allah tunjukkanlah padaku sebagaimana pada mereka yang telah Engkau beri petunjuk, dan berilah padaku pengampunan sebagaimana pada mereka yang Engkau beri ampun, dan peliharalah aku sebagaimana pada mereka yang Engkau pelihara, dan berilah padaku keberkatan sebagaimana yang telah Engkau karuniakan pada merek, dan selamatkan aku dari mara bahaya yang telah Engkau tentukan.
Maka sesungguhnya Engkaulah yang menghukum dan bukan yang kena hukum, maka sesungguhnya tidaklah hina pada mereka orang yang Engkau pimpin, dan tidak mulia orang yang Engkau musuhi, Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha tinggi Engkau.
Maka bagi Engkau segala puji atas yang Engkau hukumkan, aku mohon ampun kepada Engkau dan aku bertaubat kepada Engkau, dan semoga Allah mencurahkan rahmat dan kesejahteraan atas junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga dan para sahabatnya.
Sekian penjelasan tentang kapan waktu membaca doa qunut yang benar. (Kontributor: Ulil Azmi)