Suara.com - Indonesia akan segera menjadi tuan rumah untuk G20. Sudah tahukah Anda apa itu G20? Group of Twenty atau G20 adalah forum utama untuk kerja sama internasional tentang isu-isu terpenting dari agenda ekonomi dan keuangan global.
Event politik internasional besar ini bakal berlangsung di Bali. Sebagai tuan rumah, sebaiknya masyarakat Indonesia juga perlu tahu tentang apa itu G20 secara lengkap. Yang pertama, mari memahami tujuan G20 dahulu.
Tujuan G20 mengacu pada:
- Koordinasi kebijakan antar anggotanya dalam rangka mencapai stabilitas ekonomi global, pertumbuhan yang berkelanjutan.
- Mempromosikan peraturan keuangan yang mengurangi risiko dan mencegah krisis keuangan di masa depan.
- Memodernisasi arsitektur keuangan internasional.
Aktivitas
G20 mempertemukan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari 19 negara: Argentina, Australia, Brasil, Kanada, Cina, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Republik Korea, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Turki, Inggris, Amerika Serikat ditambah Uni Eropa, yang diwakili oleh Presiden Dewan Eropa dan oleh Kepala Bank Sentral Eropa.
G20 secara resmi didirikan pada bulan September 1999 ketika para menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari tujuh negara industri besar (Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat) bertemu di Washington, DC. Pertemuan itu berlangsung setelah krisis keuangan 1997-1998.
Dalam G20 pertama itu para negara yang hadir meyakini kerentanan sistem keuangan internasional dalam konteks globalisasi ekonomi. Selain itu, pertemuan itu juga menunjukkan bahwa negara-negara berkembang utama tidak cukup terlibat dalam diskusi dan keputusan mengenai masalah ekonomi global.
Para menteri keuangan dan gubernur bank sentral mulai mengadakan pertemuan tahunan setelah pertemuan perdana pada 15-16 Desember 1999, di Berlin.
Pertemuan Pertama G20
Baca Juga: BMW 330e Sport Jadi Kendaraan Resmi Pengawalan G20 Indonesia, Ini Kecanggihannya
Pertemuan pertama para Pemimpin G20 berlangsung di Washington, D.C., pada tanggal 14-15 November 2008. Dimana para Pemimpin menyetujui rencana aksi untuk menstabilkan ekonomi global dan mencegah krisis di masa depan.