Sebelumnya, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menyampaikan, perbankan relatif lebih siap menghadapi situasi seperti saat ini. Justru di tengah era suku bunga rendah yang mulai berlalu, perbankan proaktif menjaga agar tidak terjadi shock yang terlalu cepat dan mengganggu transmisi pertumbuhan ekonomi.
“Jadi teman-teman di industri perbankan sudah siap untuk merespons kenaikan suku bunga saat ini. Eranya suku bunga rendah sudah lewat. Kita tidak akan kembali lagi,” katanya.
Royke pun menyampaikan, BNI belum otomatis langsung menaikan baik deposito maupun bunga kredit. Bahkan, kinerja ekonomi dari nasabah loyal akan menjadi prioritas BNI dalam kebijakan suku bunga akomodatif.
“Nasabah baru tentu dengan price baru. Nasabah lama loyalitas menjadi penting. Disampaikan bahwa, ekonomi Indonesia fundamentalnya juga cukup bagus jadi kita gak buru-burulah naikkan suku bunga,” katanya.