Suara.com - Kementerian BUMN menandatangani nota kesepahaman dengan sejumlah partner strategis terkait proyek Indonesia Water Fund atau IWF. Proyek tersebut untuk menghadirkan air bersih bagi masyarakat Indonesia.
Penandatanganan nota kesepahaman tersebut dilakukan oleh Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo bersama dengan Direktur Utama PT Danareksa (Persero) Arisudono Soerono, Managing Director of Suez Recycling Pacific Pte Ltd Farsyad Kaviani Dehkordi, dan Chairman & CEO PT CITIC Envirotech Indonesia Gwo Liang Jeremey.
Kartika mengatakan, investor untuk program Indonesia Water Fund itu berkomitmen untuk berinvestasi sebesar USD1 miliar atau lebih dari Rp15 triliun.
Pria yang akrab disapa Tiko ini menlanjutkan, program Indonesia Water Fund ini sejalan dengan program pembangunan berkelanjutan atau SDG’s Indonesia, yaitu memberikan fasilitas air murah kepada masyarakat.
Baca Juga: Nilai Ekonomi Digital Bisa Capai 30 Persen PDB Indonesia di 2030
"Saat ini masih banyak masyarakat yang menggunakan air tanah untuk memenuhi konsumsi air bersih atau membeli air galon dengan harga yang mahal. Program Indonesia Water Fund ini akan membuka akses air bersih bagi masyarakat hingga ke wilayah kabupaten kota," ujarnya dalam dalam SOE International Conference, Selasa (18/10/2022).
Nantinya, Kementerian BUMN berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, khususnya Ditjen Sumber Daya Air untuk membahas regulasi.
"Kami juga akan berkolaborasi dengan pemerintah kota dan pemerintah kabupaten, serta PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) lokal sehingga proses pengerjaan pipa air bisa langsung dinikmati oleh masyarakat sekitar," kata Tiko.
Dia menuturkan, IWF jadi solusi untuk pendanaan proyek pembangunan air bersih yang tidak semuanya bisa didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Menurut Tiko, proyek pembangunan air bersih memerlukan dana sekitar Rp190 triliun sedangkan APBN hanya mengalokasikan dana sekitar Rp60 triliun.
Baca Juga: Wawen: BUMN Juga Penuhi Pembiayaan Masyarakat yang Belum Memenuhi Persyaratan Perbankan
Direktur Utama PT Danareksa (Persero) Arisudono Soerono menambahkan, Indonesia Water Fund akan langsung menjalankan 31 proyek air bersih dengan total Rp45 triliun. "IWF ini memungkinkan investor memberikan pendanaan equity untuk menjalankan program air bersih," kata Arisudono.
Selain dari IWF, juga didanai dari sumber lainnya. Sedangkan, proyek yang akan didanai bukan hanya proyek brownfield melainkan juga proyek greenfield.
Untuk diketahui, IWF diinisiasi oleh Kementerian BUMN melalui sinergi Holding BUMN Danareksa (Danareksa, Nindya Karya, Perum Jasa Tirta 1, dan Perum Jasa Tirta 2) untuk menghadirkan sambungan air ke berbagai wilayah di Indonesia.