Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) diundang khusus untuk menghadiri pada gelaran Piala Dunia 2022 di Qatar yang akan digelar pada November 2022 mendatang.
Undangan itu disampaikan langsung oleh Presiden FIFA Gianni Infantino saat menyambangi Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (18/10/2022).
"Saya diundang secara khusus," kata Jokowi.
Jokowi menerangkan kalau pertemuannya dengan Gianni akan berlanjut seraya adanya rencana FIFA untuk berinvestasi di Indonesia.
Baca Juga: Tegaskan Komitmen Sokong Sepak Bola Indonesia, Presiden FIFA: Kami Hadir untuk Tinggal di Sini
Namun, Jokowi belum bisa menjelaskan detail investasi yang dimaksud. Kepala Negara mengaku akan membahas lebih lanjut pada pertemuan selanjutnya bersama dengan Gianni.
"Untuk yang lain-lain investasi apa nanti secara detail akan kita bicarakan lagi, mungkin di Qatar, atau mungkin di Bali bulan depan atau di Qatar juga nanti saat piala dunia," jelasnya.
Lebih lanjut, Jokowi menyampaikan kalau FIFA akan berkantor di Indonesia untuk melakukan transformasi persepakbolaan Tanah Air. Jokowi menilai, FIFA akan berkantor dalam waktu yang cukup lama.
"Saya melihat lama, lama, karena tadi Presiden FIFA Gianni Infantino menyampaikan bahwa FIFA ingin berinvestasi banyak di Indonesia, dalam hal yang tadi berkaitan dengan stadion, dengan keselamatan, dengan suporter, dengan sekolah sepak bola yang ada di Indonesia."
Sebelumnya, Jokowi melakukan dialog tertutup dengan Presiden FIFA Gianni Infantino di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (18/10/2022).
Baca Juga: Selepas Bertemu Jokowi, Presiden FIFA Langsung ke Kantor PSSI, Satu Mobil dengan Iwan Bule
Usai melakukan pertemuan, Jokowi mengungkapkan, Pemerintah Indonesia dengan FIFA sepakat melakukan transformasi persepakbolaan tanah air secara menyeluruh.
Kesepakatan itu diambil kedua belah pihak, setelah terjadinya kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang yang menewaskan 132 orang.
"Kami bersepakat melakukan transformasi sepakbola Indonesia secara menyeluruh," kata Jokowi.
Jokowi mengemukakan, pemerintah ingin memastikan seluruh aspek pertandingan bisa berjalan sesuai dengan standar keamanan yang telah diatur oleh FIFA.
Nantinya, para pemain juga penonton harus mendapatkan jaminan keamanan serta keselamatan di setiap pertandingan.
"Untuk itu kita sepakat mengkaji kembali kelayakan stadion dan juga menerapkan teknologi untuk membantu mitigasi aneka potensi yang membahayakan penonton maupun pemain," ujarnya.
Tak hanya itu, Jokowi mengungkapkan, pemerintah dan FIFA akan melakukan kajian ulang terhadap pemangku kepentingan persepakbolaan Indonesia.
"Pemerintah bersama dengan FIFA ingin memastikan proses transformasi sepakbola Indonesia berjalan sesuai dengan standar yang ditetapkan," tuturnya.