Suara.com - Sidang pada tersangka kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J sudah mulai dilakukan sejak Senin (17/10/2022) kemarin.
Sidang tersebut mendapat sorotan publik, begitu juga dipantau oleh keluarga Brigadir J di rumah Jambi.
Pada persidangan, berbagai uraian baru mulai disampaikan ke publik melalui pembacaan surat dakwaan dari Jaksa Penuntut Umum (JPU).
Dalam hal ini, keluarga Brigadir J mengaku sempat dibuat penasaran dengan fakta-fakta baru mengenai peran Kuat Ma'ruf.
Ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat sendiri dibuat sangsi dengan perilaku Kuat Ma'ruf yang tampak agresif di detik-detik pembunuhan Brigadir J.
![Terdakwa kasus pembunuhan berencana Kuat Ma'ruf saat mengikuti sidang perdana di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (17/10/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/10/17/83334-kuat-maruf-sidang-kuat-maruf-sidang-ferdy-sambo.jpg)
Perlu diketahui dalam surat dakwaan disampaikan bahwa Kuat Ma'ruf atas inisiatif sendiri membawa pisau untuk berjaga-jaga jika ada perlawanan Brigadir J saat akan dieksekusi.
Kuat Ma'ruf juga disebutkan menutup rapat pintu rumah Duren Tiga meski masih terang benderang dan bukan tugasnya.
"Kuat Maruf ini enggak pernah dibicarakan langsung [oleh Brigadir J] sama saya ya, saya mengikutinya dari awal dakwaan ini, kalau saya lihat ini dari surat dakwaan Kuat Mar'uf itu sangat agresif," kata Samuel Hutabarat dalam wawancara di TV One.
"Agresif, artinya tugas orang ditugaskannya termasuk menutup pintu dan membawa pisau di tas mewanti-wanti apabila almarhum nanti melakukan perlawanan," tambahnya.
"Sedangkan di rumah itu kan penuh senjata, apa urusannya bawa pisau."