Suara.com - Sidang pada tersangka kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J sudah mulai dilakukan sejak Senin (17/10/2022) kemarin.
Sidang tersebut mendapat sorotan publik, begitu juga dipantau oleh keluarga Brigadir J di rumah Jambi.
Pada persidangan, berbagai uraian baru mulai disampaikan ke publik melalui pembacaan surat dakwaan dari Jaksa Penuntut Umum (JPU).
Dalam hal ini, keluarga Brigadir J mengaku sempat dibuat penasaran dengan fakta-fakta baru mengenai peran Kuat Ma'ruf.
Ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat sendiri dibuat sangsi dengan perilaku Kuat Ma'ruf yang tampak agresif di detik-detik pembunuhan Brigadir J.
Perlu diketahui dalam surat dakwaan disampaikan bahwa Kuat Ma'ruf atas inisiatif sendiri membawa pisau untuk berjaga-jaga jika ada perlawanan Brigadir J saat akan dieksekusi.
Kuat Ma'ruf juga disebutkan menutup rapat pintu rumah Duren Tiga meski masih terang benderang dan bukan tugasnya.
"Kuat Maruf ini enggak pernah dibicarakan langsung [oleh Brigadir J] sama saya ya, saya mengikutinya dari awal dakwaan ini, kalau saya lihat ini dari surat dakwaan Kuat Mar'uf itu sangat agresif," kata Samuel Hutabarat dalam wawancara di TV One.
"Agresif, artinya tugas orang ditugaskannya termasuk menutup pintu dan membawa pisau di tas mewanti-wanti apabila almarhum nanti melakukan perlawanan," tambahnya.
Baca Juga: Bikin Penasaran, Kuasa Hukum Ungkap Isi Buku Catatan Hitam yang Ditenteng Ferdy Sambo di Pengadilan
"Sedangkan di rumah itu kan penuh senjata, apa urusannya bawa pisau."
Samuel menyebutkan bahwa dia heran dengan keagresifan Kuat Ma'ruf dalam pembunuhan Brigadir J.
"Kuat Ma'ruf kok begitu agresif, memangnya dia siapa di sana?" ungkap Samuel.
Lebih lanjut Samuel menyebutkan bahwa dia sendiri tidak tahu apakah ada kedekatan Kuat dan Brigadir J. Pasalnya Brigadir J sendiri tak pernah bercerita tentang Kuat padanya.
"Saya enggak tahu, kalau Kuat kan seorang supir dan sudah lama ikut Ferdy Sambo dari jadi Kapolres," ujar Samuel.
"Sedangkan anak kita ikut Ferdy Sambo baru dua tahunan melalui penyaringan demi penyaringan, bukan sekonyong-konyong gitu jadi ajudan."