Suara.com - Side Event Presidensial G20, SOE International Conference digelar oleh Kementerian BUMN dengan mengusung tema “Driving Sustainable and Inclusive Growth”. Selain berbicara mengenai Perekonomian, Digitalisasi, dan Kesehatan, Energi Transisi menjadi topik utama yang menarik untuk diangkat menjadi topik diskusi dalam konferensi ini.
Wakil Menteri 1 BUMN, Pahala Mansury menjadi salah satu narasumber dalam panel topik Energy Transition and Green Development for Sustainable Growth, bersama dengan Amy Chua dari Schlumberger, Ramesh Subramainam dari Asaian Development Bank (ADB), dan Kein Hag dari AWS Asia Pasific.
Pahala membuka diskusi dengan menyampaikan pentingnya Ketahanan dan Kemandirian Energi di Indonesia. Kementerian BUMN telah menyiapkan strategi jangka pendek dan jangka menengah untuk melihat trend industri yang terus berkembang.
“Kementerian BUMN telah menyiapakan setidaknya lima inisiatif demi menjaga ketahanan energi, yaitu dengan Membangun Energi Baru dan Terbarukan, Energi Transisi, Membangun Ekosistem EV di Indonesia, Carbon Offset, dan Membangun Industri yang lebih hijau”, ujar Pahala.
Baca Juga: Menko Airlangga Sebut Ketidakpastian Situasi Global Buat Presidensi G20 Jadi Kompleks
Kebijakan dan strategi ini sejalan dengan Sustainability pathway yang telah dirumuskan oleh Grup MIND ID. MIND ID Bersama dengan anggotanya PT Antam Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Inalum (Persero), PT Timah Tbk terus berkomitmen untuk mempercepat dan mendukung Transisi Energi segera terwujud.
Dalam konteks membangun Ekosistem EV, Grup MIND ID mendukung penuh dan berperan aktif dalam mewujudkannya. Hal ini terwujud dari inisiasi MIND ID yang telah menandatangani Nota Kesepahaman bersama dengan Arrival Ltd yang menujuk PT Indonesia Baterai Company (IBC) untuk join studi pengembangan microfactory EV di Asia Pasific.
Program Dekarbonisasi juga menjadi fokus utama dalam pembahasan SOE International Conference. Tercatat sepanjang tahun 2021 hingga tahun 2022, Grup MIND ID telah mengimplementasikan program – program carbon reduction dan carbon offset yang dapat mengurangi emisi GRK sejumlah lebih dari 400 ribu ton C02e atau sebesar 28% dari target pengurangan emisi pada tahun 2030.
Dany Amrul Ichdan selaku Direktur Hubungan Kelembagaan MIND ID mengatakan, setiap Anggota memiliki target terhadap pengurangan carbon, sehingga target Net Zero Emission (NZE) di 2060 serta pengurangan carbon sebanyak 28% di 2030 dapat tercapai.
Langkah nyata program Dekarbonisasi ini tidak bisa dianggap sebagai sesuatu yang membebani Perusahaan, sekalipun dalam praktiknya berdampak pada meningkatnya pembiayaan, namun ini sebagai bentuk tanggung jawab dalam menjaga keberlanjutan.
Baca Juga: Rusia Dan Ukraina Memanas, Bagaimana Peluang Vladimir Putin Datang ke Bali Untuk KTT G20?
“Perlu adanya penyesuaian Teknologi demi terciptanya carbon reduction. Selain itu, Grup MIND ID juga memiliki program unggulan berupa reklamasi dan reforestasi pasca tambang. Serta memastikan setiap praktik operasional pertambangan yang sesuai dengan prinsip Good Mining Practice,” kata Dany.