Suara.com - Plt Ketua Umum DPP PPP, Muhamad Mardiono, menegaskan bahwa Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas Golkar, PAN dan PPP bukan untuk sekoci disiapkan untuk figur tertentu maju di Pilpres 2024.
"Kebetulan Golkar, PAN, dan PPP termasuk yang lebih dulu bangun koalisi. Tapi tidak berarti 3 Partai itu disiapkan untuk orang-orang tertentu, yang disebut sekoci tidak ada," kata Mardiono dalam unggahan di akun Instagram DPP PPP @dpp.ppp, Senin (17/10/2022).
Mardiono mengatakan, sebelum dirinya menjabat sebagai Plt Ketum PPP dan masih menjadi koordinator KIB, pembahasan dalam koalisi tidak pernah menyinggung soal siapa capres-cawapres.
"Setiap kita bahas isu-isu di dalam koalisi belum pernah kita bahas capres cawapres," ungkapnya.
Baca Juga: Terungkap Kapan Koalisi Indonesia Bersatu Bakal Deklarasi Capres Cawapres
Menurutnya, pembahasan dalam koalisi hanya baru sebatas merangkum ide gagasan dan yang dikemas lalu di bawa ke masing-masing partai.
"Kita satukan yang kita smpkan ke rakyat, ini lho KIB punya ide gagasan untuk bangsa ke depan," pungkasnya.
KIB Disebut Ecek-ecek
Sebelumnya Politisi Partai NasDem, Zulfan Lindan, menilai bahwa Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) hanya lah koalisi ecek-ecek. Menurut apa yang dia tahu bahwa KIB hanya disiapkan untuk menjadi sekoci Ganjar Pranowo apabila tidak diusung maju oleh PDIP di Pilpres 2024 mendatang.
Hal itu disampaikan Zulfan dalam diskusi dengan judul Adu Perspektif "Membaca Manuver Tabloid, Dewan Kolonel, hingga isu Dendam Lama" yang digelar oleh Detikcom dan Total Politik, Senin (27/8/2022) malam.
Baca Juga: Buka Kesempatan PDIP Bergabung, Akankah KIB Bakal Mengusung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024?
Zulfan awalnya menjelaskan kalau KIB berbeda dengan NasDem, Demokrat dan PKS jika sudah berkoalisi.
"Lain lah kalau KIB jangan disamakan dengan koalisi ini (NasDem, PKS dan Demokrat). KIB itu kan koalisi ecek-ecek itu," kata Zulfan.
Ia membeberkan, maksud ecek-ecek itu lantaran dirinya mendengar kalau KIB dipersiapkan hanya untuk menjadi wadah untuk Ganjar Pranowo jika tak diusung oleh PDIP.
"Artinya begini lahirnya KIB itu kan ada kepentingan tertentu yang kita dengar konon kabarnya itu adalah untuk menjadi sekocinya Ganjar seandainya Ganjar tidak dicalon kan oleh PDIP. Kan begitu yang berkembang," tuturnya.