Bolsonaro dan Lula Adu Argumen dalam Debat Capres Pemilu Brazil

Diana Mariska Suara.Com
Senin, 17 Oktober 2022 | 14:01 WIB
Bolsonaro dan Lula Adu Argumen dalam Debat Capres Pemilu Brazil
Presiden Brasil Jair Bolsonaro memberi isyarat setelah pergi menaiki sepeda motornya di Brasilia, Sabtu (25/7/2020). [Sergio Lima / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden sayap kanan Brazil, Jair Bolsonaro, dan mantan presiden sayap kiri, Luiz Inacio Lula da Silva, terlibat saling serang dan adu argumentasi dalam debat pertama putaran kedua pemilihan presiden Brazil.

Debat pada Minggu (16/10) tersebut menjadi panggung bagi kedua calon untuk menunjukkan haluan politik mereka yang berseberangan, dan kedua kandidat bahkan sering kali melemparkan serangan yang menjurus ke persoalan pribadi selama dua jam debat di TV Bandeirantes.

Lula menuduh petahana Bolsonaro dengan mengatakan bahwa 680.000 kematian yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 di Brazil sebenarnya dapat dihindari pemerintah dengan tidak menunda pembelian vaksin, menganggap enteng virus, dan memaksakan pengobatan yang tidak terbukti ampuh.

Bolsonaro kemudian membalas menyerang dan mengecam Lula atas skandal korupsi selama 14 tahun saat Partai Buruh pimpinan Lula berkuasa di Brazil.

Sebuah penyelidikan korupsi besar-besaran menjadi dasar penangkapan puluhan figur bisnis dan politisi, termasuk Lula, yang sempat dijebloskan ke penjara atas tuduhan suap sebelum kemudian dibatalkan oleh Mahkamah Agung Brazil.

Lula meraih 48 persen suara di putaran pertama pemilihan pada 2 Oktober lalu, melawan 43 persen suara untuk Bolsonaro, yang membuat persaingan semakin sengit menuju putaran kedua pada 30 Oktober mendatang.

Dalam kampanye panas untuk merebut suara mengambang, kedua kandidat telah meningkatkan retorika mereka dan menyampaikan serangan secara pribadi melalui iklan TV.

Kampanye Bolsonaro akan mengandalkan debat pada Minggu untuk membantu menutup ketinggalan dari Lula, yang masih memimpin sekitar lima poin persentase, berdasarkan survei oleh lembaga jajak pendapat, Datafolha.

Dalam debat tersebut, baik Bolsonaro maupun Lula tidak merinci bagaimana mereka akan mengumpulkan uang untuk memperpanjang program kesejahteraan sosial yang lebih baik dan hanya berjanji untuk melakukannya tanpa melanggar aturan anggaran federal. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI