Suara.com - Ada pepatah mengatakan guru adalah sosok yang "digugu lan ditiru". Namun aksi oknum guru di video viral unggahan akun Instagram @andreli_48 ini semestinya tidak ditiru, karena malah melakukan kekerasan terhadap muridnya, bahkan di hadapan anak didik yang lain sekalipun.
Dilihat Suara.com pada Minggu (16/10/2022), video itu rupanya diambil di SMAN 2 Poso. Dinas Pendidikan setempat mengaku telah merencanakan pertemuan pada Senin (17/10/2022), termasuk untuk mengetahui motif di balik aksi kekerasan itu.
Dalam video yang beredar, terlihat oknum guru itu membentak salah seorang anak didiknya. Tampak siswa itu dipukul sejak berada di luar pintu kelas, hingga ia dipaksa masuk, dan dilempar tas.
Bentakan sang guru terdengar sangat keras, meski tak terlalu jelas juga apa yang disampaiknnya. Sambil mengamuk, guru yang tampak berpakaian batik itu sempat melayangkan kepalan tangannya kepada siswa itu.
Baca Juga: Hotman Paris Dukung Jutaan Warga yang Protes Lesti Kejora Cabut Laporan KDRT Rizky Billar
Di lain adegan terlihat pula sang guru yang menendang salah satu anak didiknya tersebut. Namun mirisnya, semua hal itu dilakukan tepat di hadapan siswa-siswinya yang lain di dalam kelas.
"Ambil tas, pulang!" seru guru itu.
Video ini jelas langsung menimbulkan pro dan kontra. Sebagian pihak menyayangkan guru yang sampai harus melakukan kekerasan, sedangkan beberapa lainnya mengaku baru bisa berkomentar setelah mengetahui apa alasan di balik peristiwa tersebut.
Serta tentu tidak ketinggalan sebagian warganet yang langsung membandingkan video ini dengan guru-guru era 90-an yang kerap melakukan hal serupa untuk mendisiplinkan murid.
"Boleh marah tapi jangan main tangan Pak," komentar warganet.
"Itu anak udah diem gitu padahal ya, mana kecil badannya, di pukul kepalanya terus, sialan juga nih guru... Ya Allah emosi saya," kata warganet.
"Waktu jaman saya sekolah , guru lebih dari itu, biasa aja gak pake lapor-lapor segala, bilang sama ortu malah ditambah tampolannya," ujar warganet lain.
"Jadi ke inget jaman dulu di tendang dilemparin penghapus ama pak guru ... tapi emang pada bandel-bandel terima kasih pak atas didikan kedisiplinanmu ..." timpal yang lainnya.