Suara.com - Lebih dari 240 kerangka manusia, termasuk kerangka anak-anak, ditemukan oleh para arkeolog yang sedang meneliti sisa-sisa biara abad pertengahan, yang ditemukan di bawah bekas pusat perbelanjaan.
Penemuan yang "sangat penting" itu didapatkan di bawah gedung tua Ocky White di Haverfordwest, Pembrokeshire, Wales, Inggris.
Para arkeolog percaya bahwa kerangka dan reruntuhan yang ditemukan itu berasal dari Biara Santo Juruselamat, yang didirikan oleh ordo biarawan Dominika pada sekitar 1256.
Seorang ahli mengatakan penemuan itu membuka "jendela ke abad Pertengahan Haverfordwest".
Baca Juga: Kerangka Manusia Ditemukan Warga Jembrana di Tebing Bekas Abrasi
Ocky White adalah toko yang populer selama lebih dari satu abad, sebelum bangunannya yang berada di tepi sungai ditutup pada 2013.
Baca juga:
- Hidup bersama mumi-mumi tertua di dunia
- Melihat mumi Firaun berusia 3.000 tahun dengan CT scan
- Tablet Mimpi Gilgamesh: Artefak berusia 3.500 tahun yang sempat dijarah akhirnya dipamerkan untuk publik
Pengawas proyek penggalian itu, Andrew Shobbrook, dari Dyfed Archaeological Trust, menggambarkan biara itu sebagai kompleks bangunan yang penting, yang memiliki asrama, skriptorium - ruangan yang dikhususkan untuk menulis dan manuskrip, kandang kuda, dan rumah sakit.
"Ini merupakan tempat yang cukup bergengsi untuk menjadi kuburan. Anda memiliki berbagai macam orang, dari orang kaya hingga penduduk kota biasa," katanya.
Kuburan itu diyakini digunakan sampai awal abad ke-18.
Baca Juga: Kerangka Manusia di Eks Perkebunan Tebu Subang Dibawa ke Puslabfor Polri, Ini Tujuannya
Sekitar setengah dari jenazah-jenazah yang ditemukan adalah anak-anak, yang dikatakan sebagai cerminan dari tingkat kematian yang tinggi pada saat itu.
Semua tulang akan dianalisis oleh seorang spesialis, sebelum dikuburkan kembali di pemakaman suci di dekatnya.
Beberapa dari tulang-belulang itu ditemukan mengalami cedera kepala, yang konsisten dengan luka bekas pertempuran. Luka-luka itu bisa disebabkan oleh panah atau peluru, menurut Shobbrook.
Satu teori menyebut para korban mungkin berasal dari serangan pasukan Prancis dan Welsh, yang dipimpin oleh pemimpin pemberontak Owain Glyndr.
"Kami tahu bahwa kota itu dikepung pada 1405 oleh Owain Glyndr dan mereka mungkin bisa menjadi korban konflik itu," kata Shobbrook.
Setelah dibersihkan dan dikeringkan, tulang-belulang dan temuan lainnya, termasuk ubin, disimpan di toko terdekat yang sudah tidak terpakai.
"Tidak pernah dalam mimpi terliar saya sekalipun, saya berpikir bakal terlibat dalam sesuatu yang begitu besar," kata arkeolog Gaby Lester.
"Situs ini menunjukkan dirinya sebagai bagian besar dari sejarah Haverfordwest dan Pembrokeshire.
"Kadang-kadang bisa sedikit berlebihan, tetapi juga cukup rendah hati untuk menjadi bagian dari perjalanan orang itu."
Di lokasi bekas biara dan juga departemen store itu sedang dibangun kembali menjadi pusat makanan, bar, yang dilengkapi dengan ruangan terbuka di atas atap.