Analis Bahas Perang Bintang dalam Perkara Teddy Minahasa

Minggu, 16 Oktober 2022 | 15:36 WIB
Analis Bahas Perang Bintang dalam Perkara Teddy Minahasa
Kapolda Sumbar Teddy Minahasa minta peran optimal tigo tungku sajarangan dalam pelihara keamanan. [ANTARA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ahli psikologi forensik Reza Indragiri Amriel ikut menanggapi kasus Inspektur Jenderal Teddy Minahasa yang ditangkap polisi terkait kasus peredaran narkoba.

Reza Indragiri Amriel menilai kasus Teddy memberikan sinyalemen adanya perang bintang.

Reza Indragiri Amriel menyebut dalam institusi Polri ada berbagai klik atau subgrup, bahkan submabes. Jika sub-sub itu bisa berkompetisi secara kontruktif, merupakan hal positif. Namun jika mereka membangun rivalitas dengan cara destruktif atau toxic, ini berbahaya, kata Reza Indragiri Amriel dalam pernyataan tertulis, hari ini.

“Seolah yang mereka lakukan adalah kebaikan penegakan hukum. Namun yang terjadi sesungguhnya adalah praktik pemangsaan (predatory). Ini merusak kohesivitas organisasi,” kata Reza Indragiri Amriel.

Baca Juga: Nasib Gelar Adat Minang Irjen Teddy Minahasa Usai Tersangka Kasus Narkoba, LKAAM Sumbar Singgung Prestasi dan Ketegasan

Reza Indragiri Amriel mengatakan jika organisasi kepolisian sudah tidak kohesif, maka puncaknya adalah masyarakat yang merasakan mudharatnya.

Reza Indragiri Amriel menilai jika dilihat dari motif peredaran narkotika itu ada dua kemungkinan. Pertama, jual beli barang bukti sebagai cara instrumental untuk memperoleh harta.

“Corruption by greed. Penyimpangan sebagai ekspresi kerakusan. Disebut 'tipikal' karena korupsi merupakan salah satu subkultur menyimpang di seluruh organisasi kepolisian,” kata Reza Indragiri Amriel.

Kedua, strategic model. Model tersebut, memandang bahwa aparat penegak hukum bekerja sesungguhnya tidak murni untuk penegakan hukum itu sendiri.

Reza Indragiri Amriel menjelaskan dalam model itu dijadikan sarana untuk mendokrak kariernya sendiri dengan cara menciptakan kasus sendiri, kemudian dia mengungkapnya sendiri untuk bisa masuk dalam radar pimpinan, kemudian mendapat promosi karena dianggap berprestasi.

Baca Juga: Kompolnas Soal Kasus Irjen Teddy Minahasa: Yang Bersangkutan Tak Berpikir Akan Terbongkar

“Inilah strateginya lewat mempahlawakan dirinya sendiri dalam rangka membangun karir. Masturbasi agar dapat promosi, begitu kiasannya,” kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI