Hasto PDIP Paling Sering Berkomentar, Politikus Golkar sampai Gerah: Kalau Jokowi yang Dibandingkan Langsung Cengeng!

Minggu, 16 Oktober 2022 | 15:10 WIB
Hasto PDIP Paling Sering Berkomentar, Politikus Golkar sampai Gerah: Kalau Jokowi yang Dibandingkan Langsung Cengeng!
Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat menjadi pembicara dalam diskusi Election Corner bertema "Mengembalikan Kembali Politik Programatik di Pemilu 2024" yang diselenggarakan Fisipol UGM di Yogyakarta, Senin (10-10-2022). ANTARA/HO-DPP PDI Perjuangan
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, menjadi salah satu pihak yang paling sering melempar komentar miring pasca Partai Nasional Demokrat mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024.

Bukan cuma kepada NasDem, Hasto juga mengkritik kebijakan-kebijakan Anies. Misalnya ketika Hasto membandingkan pembangunan di DKI Jakarta dan Kota Surabaya.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menjawab pertanyaan wartawan dalam pengumuman deklarasi Calon Presiden Republik Indonesia tahun 2024 di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Senin (3/10/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menjawab pertanyaan wartawan dalam pengumuman deklarasi Calon Presiden Republik Indonesia tahun 2024 di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Senin (3/10/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

Dikutip dari WartaEkonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Hasto menyampaikan hal ini di hadapan para wali kota dan bupati kader PDIP. Ia kemudian menyinggung soal kepala daerah yang belum berprestasi.

Lalu yang dijadikan contoh adalah DKI Jakarta dengan nilai APBD-nya mencapai Rp313 triliun. Angka ini, menurut Hasto, jauh lebih besar daripada Kota Surabaya yang mendapat Rp50 triliun dalam lima tahun.

Baca Juga: Anies Baswedan Sebut Kerja Untuk Bangsa Masih Panjang, Dipanggil Presiden Saat Tinggalkan Balai Kota

Hasto kemudian diberitakan membandingkan anggaran serta perawatan jalan di kedua lokasi, sebagaimana diberitakan oleh salah satu media daring.

Pemberitaan itu rupanya mendapat perhatian dari banyak pihak, salah satunya politikus Partai Golkar, Andi Sinulingga.

Dengan pedas, Aktivis Kolaborasi Warga Jakarta (KWJ) itu menilai Hasto langsung menjadi cengeng apabila kinerja Jokowi lah yang dibanding-bandingkan publik.

Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Aceh-Sumatera Utara Golkar ‎Andi Sinulingga [suara.com/Bagus Santosa]
Politikus Golkar ‎Andi Sinulingga [Suara.com/Bagus Santosa]

Sementara saat ini Hasto malah menuding sana-sini dan membicarakan soal etika selayaknya dirinyalah sosok yang paling beretika.

"Entar kalau dibanding-bandingkan dengan Jokowi langsung cengeng dia," kata Andi Sinulingga lewat sebuah cuitan untuk merespons berita media online bertajuk "Hasto Bandingkan Jakarta dan Surabaya soal Anggaran dan Perawatan Jalan".

Baca Juga: Airlangga Hartarto: Golkar Sudah Panas, Siap Hadapi Pemilu 2024

"Tuding sana-sini, ngomong etika, seperti dia yang paling beretika," sambung Andi, seperti dikutip pada Minggu (16/10/2022).

Hasto Kristiyanto Juga Kerap Kritik NasDem

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto tak ragu-ragu menyindir NasDem pasca partai yang diketuai Surya Paloh itu mendeklarasikan Anies sebagai bakal capres mereka.

Bahkan Hasto sempat menyentil "biru dirobek dari kabinet", merujuk pada Partai NasDem yang identik dengan warna biru. Hasto juga tampak memberikan respons positif ketika berembus isu reshuffle kabinet menteri Jokowi yang disinyalir untuk mengeluarkan NasDem.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate memberikan keterangan pers terkait perkembangan pendaftaran PSE di Kantor Kominfo, Jakarta Pusat, Rabu (3/8/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate memberikan keterangan pers terkait perkembangan pendaftaran PSE di Kantor Kominfo, Jakarta Pusat, Rabu (3/8/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

Sikap Hasto ini pun ditanggapi dengan tidak kalah tegas oleh Sekjen Partai NasDem, Johnny G Plate. Menteri Komunikasi dan Informatika itu mengingatkan bahwa reshuffle kabinet adalah hak prerogatif Presiden Joko Widodo.

"Yang itu kewenangan konstitusional Presiden. Jangan campur urusannya Presiden. Serahkan saja kepada Presiden," tutur Johnny.

Johnny juga memastikan partainya tetap loyal dan mendukung pemerintahan Jokowi sampai akhir, yakni pada tahun 2024 mendatang. Pendeklarasian Anies, menurut Johnny, tidak akan menghalangi dukungan NasDem kepada pemerintahan Jokowi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI