Infografis
Suara.com - Isu reshuffle kabinet Presiden Joko Widodo kian berembus. Isu digoyangkannnya menteri dari Partai Nasional Demokrat (NasDem) juga semakin memanas.
Kabar reshuffle menteri NasDem ini berkembang menyusul pengusungan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden oleh partai biru tersebut.
Menanggapi isu tersebut, Staf Khusus Sekretaris Negara Faldo Maldini menyebutkan bahwa NasDem sendiri belum tegas untuk tetap koalisi atau sekalian menjadi oposisi di dalam pemerintah Presiden Joko Widodo.
"Lagi-lagi tentunya meanjurkan NasDem ya tergantung Parti NasDemnya," ungkap Faldo Maldini di Kanal YouTube Total Politik.
Baca Juga: Panas Isu Reshuffle, Pengamat Tantang Nyali Jokowi untuk 'Tendang' NasDem dari Kabinet
Partai NasDem menurut Faldo sudah melewati banyak hal bersama pemerintah Presiden Joko Widodo karena mendampingi sejak periode pertama.
Namun langkah politik dan manuver NasDem belakangan yang menurutnya membuat partai tersebut perlu lebih tegas tetap berada di koalisi atau sebaliknya.
"Apakah sampai akhir ya tergantung Partai NasDem, lagi-lagi ya saya bilang kalau datang tampak muka kalau pulang tampak punggung," ungkap Faldo.
"Ya harusnya gentleman, sikapnya jadi clear harus terima konsekuensi, jadi musti ada sikap clear dari Partai NasDem, harusnya tuntaskan ini sampai akhir," tambahnya.
Tanggapan NasDem Soal Isu Reshuffle
Baca Juga: Isu Reshuffle Merebak Usai NasDem Deklarasikan Anies Capres, Ace Golkar: Itu Urusan Para Dewa
Sekretaris Jenderal Partai NasDem yang juga menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate menyebutkan bahwa reshuffle sendiri menjadi hak presiden.
![Menteri Kominfo, Johnny G Plate berpidato dalam pertemuan DEWG G20 keempat di Bali yang digelar pada 29 Agustus 2022. [Antara]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/08/31/26305-menteri-kominfo-johnny-g-plate.jpg)
"Yang itu kewenangan konstitusional Presiden. Jangan campur urusannya Presiden. Serahkan saja kepada Presiden," kata Johnny seperti yang dikutip dari Warta Ekonomi -- jaringan Suara.com.
Atas tuduhan partainya yang tak loyal, Johnny juga menyebutkan bahwa pihaknya menjadi partai pengusung presiden dalam dua periode terakhir.
"Nasdem sudah menyampaikan dari jauh hari, dari awal, kami adalah pengusung capres, sampai memenangkan capres dua periode bahkan, Pak Jokowi dalam hal ini sebagai Presiden. Kami berkomitmen untuk bersama-sama Pak Jokowi sampai selesai masa tugas Pak Jokowi dengan baik," kata Johnny.
Pada pemerintahan Jokowi periode kedua, setidaknya ada tiga menteri yang berasal dari NasDem.
Menteri-menteri dari NasDem antara lain Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
