Citra Polisi Babak Belur Dihantam Berbagai Kasus, Penasihat Kapolri: Konsekuensi Bersih-Bersih

Farah Nabilla | Dita Alvinasari
Citra Polisi Babak Belur Dihantam Berbagai Kasus, Penasihat Kapolri: Konsekuensi Bersih-Bersih
Pemeriksaan ketat jelang Presiden Jokowi menggelar pertemuan dengan Pejabat Utama Polri dari Kapolda hingga Kapolres se-Indonesia di Istana. [dokumentasi]

Adanya berbagai kasus yang menyeret anggota kepolisian, membuat citra polisi turun.

Suara.com - Saat memberi pengarahan kepada seluruh Pati Mabes Polri, Kapolda, dan Kapolres se-Indonesia, Presiden Joko Widodo menyebut bahwa tingkat kepercayaan masyarakat kepada institusi kepolisian mengalami penurunan.

Hal tersebut lantaran adanya beberapa kasus ulah oknum polisi.  Mulai dari kasus Ferdy Sambo, Tragedi Kanjuruhan, dan terbaru kasus Teddy Minahasa.

Akibat beberapa kasus tersebut, citra polisi di mata masyarakat pun langsung anjlok.

Menanggapi hal tersebut, Penasihat Kapolri, Aryanto Sutadi, menyebut bahwa turunnya citra polisi merupakan konsekuensi dari adanya 'bersih-bersih' di tubuh kepolisian.

Baca Juga: Pendaftaran YouTube Works Awards Southeast Asia 2025 Telah Dibuka

Pernyataan tersebut Aryanto katakan pada saat menjadi narasumber dalam acara Sapa Indonesia Malam yang tayang di kanal YouTube KOMPAS TV pada Minggu (16/10/22).

"Ini saya kira konsekuensi daripada polisi bersih-bersih," kata Aryanto seperti dikutip Suara.com.

Selain itu, menurutnya kejadian ini bisa menjadi peringatan kepada seluruh jajaran kepolisian.

"Ini juga peringatan kepada seluruh jajaran polisi bahwa Pak Kapolri tidak main-main," lanjut Aryanto.

Lebih lanjut, Aryanto menilai bahwa adanya perbaikan dari institusi kepolisian bisa berbuah baik jika seluruh jajaran polisi memiliki kesadaran.

Baca Juga: Menaksir Penghasilan YouTube Jessica Jane yang Baru Menikah, per Bulan Fantastis?

"Perbaikan dari polisi itu sendiri saya kira bisa baik apabila seluruh polisi mau menyadari. Karena sistem pengawasan polisi sudah tepat sekali," ujar Aryanto